Orang Amerika telah mengembangkan kemasan yang dapat dimakan

Karyawan American Chemical Society telah menciptakan kemasan ramah lingkungan untuk penyimpanan berbagai produk. Ini didasarkan pada film yang terdiri dari kasein, yang merupakan komponen susu. Protein ini diperoleh sebagai hasil dari pengentalan minuman.

Fitur Material

Secara visual, bahannya tidak berbeda dengan polietilen yang tersebar luas. Fitur utama dari kemasan baru adalah dapat dimakan. Produk tidak perlu dikeluarkan dari kemasan untuk persiapan, karena bahan larut sepenuhnya pada suhu tinggi.

Pengembang mengklaim bahwa kemasannya sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh manusia dan lingkungan. Saat ini, sebagian besar kemasan makanan terbuat dari produk minyak bumi. Pada saat yang sama, waktu penguraian bahan-bahan tersebut sangat lama. Misalnya, polietilen dapat terurai dalam 100-200 tahun!

Film yang terdiri dari protein tidak memungkinkan molekul oksigen mencapai makanan, sehingga pengemasan akan melindungi produk dari pembusukan dengan andal. Berkat film-film ini, menurut pencipta materi baru, dimungkinkan untuk secara drastis mengurangi jumlah limbah rumah tangga. Selain itu, bahannya yang unik bisa membuat cita rasa makanan menjadi lebih enak. Misalnya, sereal sarapan yang manis akan mendapatkan rasa yang enak dari film. Keuntungan lain dari paket tersebut adalah kecepatan memasak. Misalnya, sup bubuk dapat dibuang ke dalam air mendidih bersama dengan kantongnya.

Pengembangan tersebut pertama kali didemonstrasikan pada pameran ACS ke-252. Diharapkan materi tersebut akan menemukan aplikasi di sejumlah industri dalam waktu dekat. Untuk implementasinya, perlu bahwa teknologi untuk produksi paket-paket tersebut layak secara ekonomi. Namun, untuk memulainya, materi tersebut harus melewati tinjauan ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Inspektur harus memastikan keamanan penggunaan bahan untuk makanan.

Penawaran alternatif

Para ilmuwan mencatat bahwa ini bukan ide pertama untuk membuat kemasan yang dapat dimakan. Namun, teknologi untuk produksi bahan tersebut saat ini tidak sempurna. Maka, ada upaya untuk membuat kemasan makanan dari pati. Namun, bahan semacam itu berpori, yang mengarah pada masuknya oksigen ke dalam lubang mikroskopis. Akibatnya, makanan disimpan hanya untuk waktu yang singkat. Protein susu tidak mengandung pori-pori, yang memungkinkan penyimpanan jangka panjang.

Tinggalkan Balasan