Produk susu dan obesitas

Sakit perut hanyalah awal dari masalah yang mungkin dialami anak-anak Anda jika Anda memberi mereka produk susu. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu dapat menyebabkan asma, sembelit, infeksi telinga berulang, kekurangan zat besi, anemia, dan bahkan kanker.

Konsumsi produk susu juga bisa menambah berat badan anak. Ada penjelasan mengapa konsumsi produk susu menyebabkan konsekuensi yang mengerikan – mereka sangat berlemak dan tinggi kalori. Anak sapi bisa mendapatkan hampir 500 pon pada saat mereka disapih. Kalori dari lemak dan gula dalam susu sapi akan menambah beberapa inci pada lingkar pinggang bayi Anda dan mengurangi kesehatannya.

Di sisi lain, banyak makanan nabati mengandung kalsium tanpa kolesterol, dan lebih baik makan makanan nabati daripada menuai efek kesehatan yang merugikan yang terkait dengan produk susu. Selain itu, terlepas dari advokasi lobi yang kuat dari industri susu, para ilmuwan independen telah menemukan bahwa kalsium dari sumber nabati lebih mudah diserap oleh tubuh manusia daripada dari susu sapi.

Ternyata, susu bisa melemahkan tulang kita! Ironisnya, wanita Amerika memimpin konsumsi susu di dunia, tetapi mereka juga memiliki tingkat osteoporosis tertinggi.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang minum tiga gelas susu sehari selama dua tahun benar-benar kehilangan massa tulang dua kali lebih cepat daripada wanita yang tidak minum susu. Selain itu, peneliti Kesehatan Keperawatan Universitas Harvard telah mengkonfirmasi bahwa wanita yang mendapatkan sebagian besar kalsium mereka dari susu lebih mungkin menderita patah tulang daripada wanita yang tidak minum susu. Penelitian telah dengan jelas menunjukkan bahwa anak-anak harus menghindari susu dan harus melengkapi kalsium dari makanan nabati untuk membangun tulang yang kuat.

Sejumlah penelitian juga menunjukkan hubungan antara konsumsi susu dan perkembangan berbagai jenis kanker. Sebagai contoh, sebuah penelitian besar terhadap hampir 5000 anak menemukan bahwa asupan susu yang tinggi hampir tiga kali lipat tingkat perkembangan kanker usus besar dibandingkan dengan anak-anak yang makan lebih sedikit susu.  

 

Tinggalkan Balasan