Psikologi

Kelangsungan hidup adalah penyelamatan dan penyediaan standar hidup yang dapat diterima untuk jangka waktu tertentu atau tidak terbatas kepada seseorang atau sekelompok orang.

Ini adalah pelestarian kehidupan pada tingkat minimum yang dapat diterima. Bertahan hidup di tempat yang tidak mungkin untuk hidup. Kelangsungan hidup selalu merupakan keadaan stres, ketika semua cadangan tubuh dimobilisasi dan ditujukan untuk menyelamatkan hidup seseorang.

kelangsungan hidup fisiologis

Ini adalah kelangsungan hidup suatu organisme dalam keadaan ketika tidak memiliki cukup makanan, air, panas atau udara untuk fungsi normal.

Ketika organisme bertahan, ia berhenti memberi makan sistem yang sekarang dibutuhkan pada tingkat yang lebih rendah. Pertama-tama, sistem reproduksi dimatikan. Ini memiliki arti evolusioner: jika Anda bertahan hidup, kondisi kehidupan tidak cocok, ini bukan saatnya untuk memiliki keturunan: itu tidak akan bertahan, terlebih lagi.

Kelangsungan hidup fisiologis tidak bisa abadi — cepat atau lambat, jika kondisinya masih tetap sama dan tubuh tidak dapat beradaptasi dengannya, tubuh akan mati.

Bertahan hidup sebagai strategi hidup

Karena keberadaan kita yang beradab, kita jarang menghadapi kelangsungan hidup fisiologis.

Tapi bertahan hidup sebagai strategi hidup sangat umum. Di balik strategi ini adalah sebuah visi, ketika dunia miskin sumber daya, seseorang dikelilingi oleh musuh, bodoh memikirkan tujuan besar dan membantu orang lain — Anda sendiri yang akan bertahan.

«Bertahan» kini sarat dengan makna yang berbeda dari sekedar melestarikan keberadaan biologis. "Bertahan hidup" modern lebih dekat artinya dengan melestarikan segala sesuatu yang diperoleh dengan kerja berlebihan — status, tingkat konsumsi, tingkat komunikasi, dll.

Strategi bertahan hidup bertentangan dengan strategi Pertumbuhan dan Perkembangan, Prestasi dan Kemakmuran.

Tinggalkan Balasan