Perpanjangan kuku selama kehamilan: semua pro dan kontra

Perpanjangan kuku selama kehamilan: semua pro dan kontra

Kondisi kuku merupakan salah satu penanda dandanan seorang wanita. Karena itu, perawatan tentang penampilan manikur tidak berhenti bahkan selama periode menggendong bayi. Ini menimbulkan pertanyaan: jika seorang wanita melakukan ekstensi kuku selama kehamilan, apakah itu membahayakan bayi? Atau apakah prosedurnya benar-benar aman untuk kesehatan?

Bagaimana build-up mempengaruhi kesehatan wanita hamil?

Dalam proses ekstensi kuku, bahan yang disintesis secara artifisial dan berbagai bahan kimia digunakan. Fakta ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran bagi seorang ibu hamil, apalagi jika ia peduli dengan kesehatan anak-anaknya. Jadi dapatkah prosedur kosmetik yang umum mempengaruhi perkembangan janin?

Perpanjangan kuku selama kehamilan diperbolehkan jika Anda menggunakan bahan berkualitas tinggi

  1. Kuku tiruan dimodelkan dari metakrilat. Efeknya pada tubuh bervariasi tergantung pada kualitas zat. Percobaan pada tikus hamil telah membuktikan bahwa metil metakrilat menyebabkan kelainan pada perkembangan janin, sedangkan etil metakrilat benar-benar aman untuk ibu dan anaknya yang belum lahir.
  2. Tidak disarankan untuk memperpanjang kuku selama kehamilan dengan gel buatan Cina. Lebih baik memberi preferensi pada akrilik Eropa.
  3. Zat berbahaya seperti formaldehida dan toluena digunakan dalam ekstensi kuku. Tetapi dosisnya terlalu kecil untuk membahayakan kesehatan ibu atau janin.

Dengan demikian, tidak ada kontraindikasi kategoris untuk ekstensi kuku oleh wanita hamil. Namun Anda tidak harus ringan tentang masalah ini.

Kehamilan dan ekstensi kuku: apa yang harus dipertimbangkan sebelumnya?

Pemodelan kuku tiruan bukanlah prosedur estetika yang penting. Secara teori, mudah untuk menyerah selama 9 bulan dan membatasi diri Anda pada manikur klasik. Jika karena alasan tertentu Anda masih perlu membangun, pertimbangkan poin-poin berikut sebelumnya.

  1. Temukan pengrajin yang menggunakan bahan berkualitas Eropa tanpa metil metakrilat dalam pekerjaannya.
  2. Prosedur harus dilakukan di area yang berventilasi baik sehingga ibu hamil tidak menghirup uap akrilik atau gel selama beberapa jam.
  3. Setelah mengunjungi ahli manikur, cuci tangan Anda dengan sabun dan air dan bilas hidung Anda dengan air untuk menghilangkan partikel debu yang berbahaya.

Jika Anda belum pernah melakukan ekstensi sebelumnya, jangan bereksperimen selama kehamilan. Pada beberapa orang, akrilik, gel atau toluena yang sama menyebabkan reaksi alergi. Anda bahkan tidak dapat menebak hal ini sampai Anda menghadapi masalah secara langsung. Jaga kesehatan Anda dan jangan ambil risiko lagi!

Tinggalkan Balasan