Asam lemak omega-3 tidak melindungi dari serangan jantung dan stroke

Asam lemak omega-3 tak jenuh, yang berlimpah pada ikan tertentu, seperti sarden dan salmon, tidak mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung dan stroke, sebuah meta-analisis yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association menunjukkan.

Penulis utama studi tersebut, Dr. Mosef Elisef dari rumah sakit di Ioannina (Yunani), mengatakan bahwa tidak masalah apakah omega-3 dikonsumsi sebagai suplemen atau dengan lemak ikan. Mereka tidak memberikan perlindungan yang sama terhadap serangan jantung dan stroke, atau kematian jantung mendadak.

Ini bertentangan dengan penelitian antusias yang diterbitkan 10 tahun lalu. Mereka menunjukkan bahwa asam omega-3 dalam setiap bentuk menunjukkan efek perlindungan yang kuat: mereka mengurangi trigliserida, menurunkan tekanan darah dan memiliki efek positif pada irama jantung.

Sejak itu, orang-orang didorong untuk mengonsumsi produk yang kaya akan bahan ini, serta suplemen yang mengandungnya. Tetapi penelitian selanjutnya ternyata semakin negatif. Pada awal 2012, pengamatan 20 ribu orang diterbitkan. Orang Korea yang menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 tidak melindungi terhadap penyakit jantung iskemik atau mengurangi risiko kematian karenanya.

Dalam studi terbaru, spesialis Yunani menganalisis 18 studi yang menguji efek kesehatan dari suplemen makanan yang mengandung asam omega-3. Dua penelitian juga disertakan untuk menunjukkan betapa bermanfaatnya makan banyak ikan dan makanan lain yang kaya nutrisi ini.

Semua pengamatan ini dihadiri oleh total lebih dari 68. orang. Namun, mereka tidak mengkonfirmasi bahwa asam lemak omega-3 memiliki efek menguntungkan pada jantung. (PAP)

zbw/agt/

Tinggalkan Balasan