Stres – Penyebab, Gejala dan Tips Anti Stres

Stres – Penyebab, Gejala dan Tips Anti Stres

Stres adalah seperangkat reaksi fisik dan fisiologis tubuh, menghadapi situasi tertentu, yang dikatakan stres, dan/atau stresor. Ini dapat mempengaruhi siapa saja, biasanya untuk waktu yang singkat. Namun, situasi stres kronis bersifat patologis.

Apa itu Stres ?

Apa itu Stres ?

Stres ditentukan oleh reaksi tubuh, keduanya emosional bahwa fisikmenghadapi situasi atau stres tertentu (penyebab stres). Stres adalah reaksi alami jika tidak berlebihan.

sebaliknya, situasi kronis stres dapat dianggap patologis dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sakit kepala, masalah tidur atau kerusakan fisiologis lainnya.

Pada penderita asma, stres dapat menyebabkan gejala asma memburuk. Hal yang sama berlaku untuk orang yang depresi, cemas, atau memiliki gangguan mental lainnya.

Sarana dan teknik memungkinkan untuk melawan stres, terutama bila stres kronis, seperti latihan relaksasi, atau bahkan latihan pernapasan.

Situasi stres yang paling umum adalah: pendekatan pemeriksaan, wawancara, presentasi lisan di depan audiens atau bahkan dalam menanggapi bahaya tertentu. Dalam situasi ini, tanda-tanda kemudian langsung dapat diamati: pernapasan cepat, kontraksi otot, peningkatan denyut jantung, dll.

Penyebab stres

Stres dipicu oleh situasi yang mewakili "bahaya" bagi individu atau oleh stresor. Situasi stres dan / atau stres ini dapat dikaitkan dalam berbagai konteks tergantung pada usia orang tersebut.

Pada anak-anak dan remaja, hal ini dapat mengakibatkan konfrontasi dengan situasi kekerasan, pelecehan atau bahkan konflik, seperti dalam kasus perceraian orang tua.

Pada orang dewasa, situasi akan lebih stres dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja, kecemasan dan depresi. Secara khusus, penelitian telah menunjukkan bahwa keadaan stres kronis pada orang dewasa paling sering merupakan konsekuensi dari keadaan kecemasan yang mendasarinya.

Paparan situasi traumatis juga dapat menyebabkan stres kronis. Kami kemudian membedakan keadaan stres akut dari keadaan stres pasca-trauma. Kedua gangguan ini adalah konsekuensi dari peristiwa masa lalu yang traumatis: kematian, kecelakaan, penyakit serius, dll.

Asal-usul lain juga dapat dikaitkan dengan situasi stres: merokok, penggunaan zat terlarang, gangguan tidur atau bahkan makan.

Secara khusus, ditunjukkan bahwa orang dengan stres kronis dan menghadapi situasi stres jangka panjang memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.

Siapa yang terkena stres?

Stres adalah situasi yang umum dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mempengaruhi siapa saja.

Namun, intensitas stres bervariasi dari orang ke orang tergantung pada kepribadian dan kemampuan mereka untuk menangani situasi stres.

Secara khusus, individu yang depresi dan cemas memiliki risiko lebih besar untuk menghadapi stres sehari-hari.

Situasi stres bisa seperti:

  • a tekanan rutin, di tempat kerja, di sekolah, di keluarga atau untuk tanggung jawab lainnya;
  • stres yang disebabkan oleh changement tiba-tiba dan tidak terduga, seperti perceraian, perubahan pekerjaan atau munculnya penyakit;
  • un episode traumatis : bencana alam, serangan, dll.

Kemungkinan komplikasi yang berhubungan dengan stres

Masalah kesehatan lainnya kemudian dapat berkembang mengikuti keadaan stres: melemahnya sistem kekebalan membuat individu lebih berisiko terkena infeksi dan penyakit, gangguan pencernaan, gangguan tidur atau bahkan gangguan reproduksi.

Tetapi juga, dapat dikaitkan: sakit kepala, sulit tidur, keadaan negatif kronis, lekas marah, gangguan mood, dll.

Gejala dan pengobatan keadaan stres

Tanda dan gejala stres

Stres dapat memanifestasikan dirinya melalui tanda dan gejala emosional, mental dan fisik.

Secara emosional, orang yang stres mungkin mendapati diri mereka terlalu banyak bekerja, mudah tersinggung, cemas, cemas, atau bahkan kehilangan harga diri.

Secara mental, tanda-tandanya bisa menyerupai penyalahgunaan pikiran, kecemasan terus-menerus, kesulitan berkonsentrasi, atau kesulitan membuat keputusan dan membuat pilihan.

Gejala fisik stres seperti sakit kepala, nyeri otot, pusing, mual, gangguan tidur, kelelahan hebat atau gangguan makan.

Konsekuensi lain dapat dikaitkan dengan keadaan stres kronis: alkohol dan tembakau, peningkatan gerakan dan perilaku kekerasan atau bahkan pengucilan dari hubungan sosial.

Dalam pengertian ini, stres kronis tidak boleh diabaikan dan harus diidentifikasi dan diobati sesegera mungkin.

Beberapa tips untuk mengelola stres

Mengelola stres adalah mungkin!

Beberapa tip dan trik memungkinkan Anda untuk mendeteksi dan mengelola keadaan stres Anda:

  • la pengenalan tanda stres (emosional, fisik dan mental);
  • la diskusi dengan kerabat dan/atau dokter;
  • la aktivitas fisik setiap hari dan sosialisasi ;
  • dari latihan relaksasi, seperti latihan pernapasan misalnya;
  • mengidentifikasi dan menentukan tujuan dan prioritasnya;
  • tetap berhubungan dengan keluarga, teman dan semua orang dalam kehidupan sehari-hari mereka;

Bagaimana cara mengatasi stres jika terjadi komplikasi?

Sarana dan teknik untuk mengelola stres ada dan direkomendasikan sebagai upaya pertama. Pada langkah pertama ini, latihan pernapasan, relaksasi, panduan kesehatan, dll. tersedia dan bermanfaat.

Konsultasi dokter kemudian merupakan langkah kedua, ketika perasaan depresi mulai dirasakan (setelah beberapa minggu stres kronis) atau bahkan ketika keadaan cemas mulai menyerang kehidupan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan