Serangan iskemik transien (TIA): gejala dan konsekuensi

Serangan iskemik transien (TIA): gejala dan konsekuensi

 

Serangan Iskemik Transien mengacu pada penyumbatan arteri di otak untuk waktu yang singkat, mengakibatkan hilangnya penggunaan anggota badan atau kelumpuhan wajah. Ini sering mendahului stroke, stroke yang sifatnya lebih serius.

Apa itu serangan iskemik transien, atau TIA?

Serangan Iskemik Transien, atau TIA, adalah masalah kesehatan yang terletak di sistem darah otak. Yang terakhir memiliki kebutuhan konstan untuk disuplai dengan oksigen, yang dibawa darah kepadanya dalam siklus tanpa akhir. Ketika suplai darah tiba-tiba turun atau terputus, itu bisa disebut iskemia.

Iskemia dapat terjadi di organ manapun, karena berbagai penyebab (bekuan menyumbat arteri, pendarahan atau syok). Oleh karena itu TIA adalah penurunan sementara suplai darah ke area otak. Aspek cepat penting di sini, karena TIA tidak menyebabkan gejala sisa, dan umumnya tidak berlangsung lebih dari satu jam. Jika kecelakaan berlangsung lebih lama, area darah yang buruk atau tidak diairi darah di otak akan cepat memburuk, yang akan menyebabkan konsekuensi yang jauh lebih serius: Kecelakaan Vaskular Serebral (stroke), atau infark.

Apa perbedaan antara TIA dan stroke?

Dapat kita simpulkan dengan mengatakan bahwa stroke adalah TIA yang berlangsung terlalu lama. Atau sebaliknya, TIA adalah stroke yang sangat singkat. Mayoritas dari mereka tidak bertahan lebih dari sepuluh menit, paling buruk beberapa jam. Perbedaannya terletak pada durasi kekurangan oksigen di daerah yang terkena. Ringkasnya, AIT mirip dengan menenggelamkan kepala ke dalam air selama beberapa detik, sementara stroke akan menenggelamkan diri selama beberapa menit: konsekuensinya pada otak dan organisme tidak dapat diukur, tetapi penyebabnya tetap sama.

Perbedaan gejala?

Namun, gejalanya akan sama dengan stroke, oleh karena itu penting untuk mengenalinya. Dengan demikian diperkirakan bahwa TIA sangat sering mendahului stroke. Sebagian besar pasien TIA memiliki risiko tinggi mengalami stroke dalam waktu 90 hari. 

Oleh karena itu TIA merupakan sarana pencegahan stroke, dalam arti bahwa TIA sederhana seringkali tidak memiliki konsekuensi pada kemampuan pasien yang terkena, tetapi akan mencegah konsekuensi stroke yang lebih serius.

Penyebab TIA

Penyebab TIA adalah iskemia, yaitu penyumbatan sementara arteri di otak. Penyebab iskemia beragam:

Gumpalan menyumbat arteri

Gumpalan adalah kata sehari-hari yang digunakan untuk menggambarkan trombus, gumpalan darah yang menggumpal. Ini dapat terbentuk secara alami di dalam darah, dan bahkan memiliki peran untuk memperbaiki retakan pada pembuluh darah dan arteri. Tetapi kadang-kadang, "gumpalan" ini akan berakhir di tempat yang salah: di persimpangan atau di pintu masuk katup, sampai menghalangi aliran darah.

Dalam kasus TIA, mereka memblokir darah yang mengarah ke arteri di area otak. Jika dibiarkan dalam waktu lama, dapat menyebabkan stroke, dan merusak area yang kering. Pada TIA, gumpalan tampaknya lepas dengan sendirinya, atau pecah secara alami.

Pecah, berdarah

Dalam hal ini, arteri dipotong atau rusak, secara lokal atau internal, yang dapat menyebabkan perdarahan otak, yang dengan koagulasi dapat menyebabkan iskemia.

Pukulan, kompresi

Arteri terkompresi di otak dapat memicu TIA jika arteri tersumbat sementara.

Bagaimana mengenali serangan iskemik transien?

Gejala TIA sama dengan gejala stroke, tetapi untuk durasi yang lebih pendek (paling lama dari beberapa menit hingga beberapa jam). Berikut adalah gejala yang paling umum: 

  • Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba pada satu mata;
  • Kelumpuhan wajah di satu sisi;
  • Kesulitan mengekspresikan diri dalam waktu singkat;
  • Kehilangan kekuatan pada satu anggota tubuh (lengan, kaki), pada sisi yang sama.

Apa yang harus dilakukan setelah mengalami TIA?

Temui dokter Anda dengan cepat

Kesalahan yang tidak dilakukan setelah AIT adalah menganggapnya enteng. TIA sering merupakan prekursor stroke. Jadi, bahkan jika Anda merasa lebih baik setelah beberapa menit, dan gejalanya benar-benar hilang, Anda masih perlu segera menghubungi ahli kesehatan untuk memeriksa fungsi otak Anda. Misalnya, ada kemungkinan penyebab gumpalan di arteri di otak masih ada, dan yang baru terbentuk, kali ini lebih besar.

Hubungi SAMU

Jika ragu, Anda dapat menghubungi SAMU segera setelah gejala muncul selama beberapa menit. Setelah ini hilang, lebih baik berkonsultasi dengan dokter Anda dengan cepat tanpa penundaan.

Rawat Inap

Jika dokter menganggap perlu, rawat inap akan direkomendasikan sementara tes tertentu dilakukan:

  • MRI (Pencitraan Repulsi Magnetik);
  • Ultrasonografi arteri leher atau jantung;
  • Tes darah.

AIT: cara mencegahnya

Penyebab TIA beragam, dan sering dikaitkan dengan gaya hidup pasien atau berbagai patologi:

  • Kehadiran kolesterol tinggi dalam darah;
  • Diabetes;
  • Tekanan darah tinggi;
  • Obesitas, gaya hidup menetap;
  • Tembakau, alkohol;
  • Aritmia, gangguan irama jantung.

Masing-masing penyebab ini akan memiliki pencegahan yang berbeda, dari diet hingga latihan fisik, yang perlu ditargetkan dengan dokter Anda.

Tinggalkan Balasan