Satu set latihan yang efektif untuk olahraga

Tip # 1: pilih jenis latihan yang Anda suka

Pertama-tama, Anda harus memilih jenis dan format pelatihan yang cocok untuk Anda. Beberapa orang suka berolahraga di gym, sementara beberapa orang lebih suka jogging pagi dengan pemain di telinga mereka. Dengan melakukan apa yang Anda suka, Anda secara otomatis akan meningkatkan efektivitas kelas Anda.

Kiat # 2: temukan orang yang berpikiran sama

Jika Anda tidak memiliki cukup kemauan sendiri, undang teman atau anggota keluarga untuk bergabung dengan Anda. Pertama, kegiatan olahraga bersama akan meningkatkan tanggung jawab Anda, karena membatalkan latihan atau datang terlambat akan mengecewakan pasangan Anda. Kedua, berolahraga akan menjadi kesempatan tambahan bagi Anda untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.

Kiat # 3: patuhi rejimen pelatihan Anda

Bangun jadwal harian Anda sehingga latihan Anda berlangsung pada waktu yang sama. Dalam hal ini, Anda dapat memilih waktu kapan saja. Beberapa orang suka bangun pagi dan melakukan olahraga pagi, sementara yang lain merasa lebih mudah untuk mampir setelah bekerja di gym. Secara bertahap, tubuh Anda akan terbiasa dengan rezim ini, dan pelatihan akan menjadi lebih efektif.

Kiat # 3: miliki sikap positif

Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi motivasi adalah suasana hati yang baik. Lebih mudah bagi orang yang positif untuk mengambil tindakan. Jadi cobalah untuk lebih banyak tersenyum dan tertawa. Selama tertawa, tubuh manusia menghasilkan “hormon kebahagiaan” – endorfin, yang menghalangi aliran sinyal rasa sakit ke otak, menyebabkan perasaan senang, dan terkadang euforia. Bahkan jika Anda mengeluarkan senyum palsu, mekanismenya masih berfungsi, dan Anda merasa jauh lebih baik.

Ngomong-ngomong, menurut statistik, orang dewasa tertawa sepuluh kali lebih sedikit daripada anak-anak. Sebagai orang dewasa, kita menyembunyikan senyum kita, karena kita takut terlihat sembrono dan dangkal. Dan terkadang beban kerja yang berlebihan dan masalah keluarga tidak memberi kita waktu untuk menertawakan lelucon rekan kerja yang sukses atau tersenyum pada bayangan kita di cermin. Namun, terkadang wanita harus menahan tawa karena alasan fisiologis.

Tinggalkan Balasan