Bok choy – kubis Cina

Dibudidayakan di Tiongkok selama berabad-abad, bok choy memainkan peran penting tidak hanya dalam masakan tradisional, tetapi juga dalam pengobatan Tiongkok. Sayuran hijau berdaun adalah sayuran silangan. Semua bagiannya digunakan untuk salad, dalam sup daun dan batangnya ditambahkan secara terpisah, karena batangnya membutuhkan waktu lebih lama untuk dimasak. Sumber vitamin C, A, dan K yang sangat baik, serta kalsium, magnesium, potasium, mangan, dan zat besi, bok choy layak mendapatkan reputasinya sebagai pembangkit tenaga sayuran. Vitamin A sangat penting untuk berfungsinya sistem kekebalan tubuh, sedangkan vitamin C adalah antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Bok choy memberi tubuh potasium untuk fungsi otot dan saraf yang sehat dan vitamin B6 untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Harvard School of Public Health merilis hasil penelitian yang menyatakan bahwa konsumsi produk susu yang tinggi meningkatkan risiko terkena kanker prostat dan ovarium. Bok choy dan kangkung diakui sebagai sumber kalsium terbaik oleh penelitian tersebut. 100 g bok choy hanya mengandung 13 kalori, antioksidan seperti tiosianat, indole-3-karbinol, lutein, zeaxanthin, sulforaphane dan isothiocyanate. Bersama dengan serat dan vitamin, senyawa ini membantu melindungi dari kanker payudara, usus besar, dan prostat. Bok choy menyediakan sekitar 38% dari nilai vitamin K harian yang direkomendasikan. Vitamin ini meningkatkan kekuatan dan kesehatan tulang. Selain itu, vitamin K telah ditemukan untuk membantu pasien Alzheimer dengan membatasi kerusakan neuron di otak. Fakta menyenangkan: Bok choy berarti "sendok sup" dalam bahasa Cina. Sayuran ini mendapatkan namanya karena bentuk daunnya.

Tinggalkan Balasan