Buchu – tanaman ajaib Afrika Selatan

Tanaman Afrika Selatan Buchu telah lama dikenal karena khasiat obatnya. Ini telah digunakan oleh orang-orang Khoisan selama berabad-abad, yang menganggapnya sebagai ramuan awet muda. Buchu adalah tanaman yang dilindungi dari Kerajaan Bunga Tanjung. Jangan bingung Buchu Afrika Selatan dengan tanaman "buchu India" (Myrtus communis), yang tumbuh di garis lintang Mediterania dan tidak ada hubungannya dengan subjek artikel ini. Fakta Buchu: – Semua khasiat obat Buchu terkandung dalam daun tanaman ini – Buchu pertama kali diekspor ke Inggris Raya pada abad ke-18. Di Eropa, itu disebut "teh mulia", karena hanya segmen populasi kaya yang mampu membelinya. Ada 8 bal Buchu di atas kapal Titanic. – Salah satu varietas (Agathosma betulina) adalah perdu rendah dengan bunga berwarna putih atau merah muda. Daunnya mengandung kelenjar minyak yang mengeluarkan aroma yang kuat. Dalam industri makanan, Buchu sering digunakan untuk menambahkan rasa blackcurrant pada makanan. – Sejak tahun 1970, produksi minyak Buchu telah dilakukan dengan menggunakan proses pengukusan. Orang Khoisan mengunyah daunnya, tapi sekarang Buchu biasanya diminum sebagai teh. Cognac juga dibuat dari Bucha. Beberapa cabang dengan daun direndam dalam botol cognac dan dibiarkan diseduh setidaknya selama 5 hari. Selama bertahun-tahun, khasiat penyembuhan Buchu tidak dikonfirmasi oleh penelitian ilmiah apa pun dan hanya digunakan oleh penduduk setempat, yang tahu tentang khasiat tanaman itu melalui pengalaman bertahun-tahun yang terkumpul. Dalam pengobatan tradisional, Buchu telah digunakan untuk mengobati banyak penyakit, mulai dari radang sendi, perut kembung, hingga infeksi saluran kemih. Menurut Masyarakat Naturologi Kerajaan Cape, Buchu adalah tanaman ajaib Afrika Selatan dengan sifat anti-inflamasi alami yang kuat. Selain itu, memiliki sifat anti infeksi, anti jamur dan anti bakteri, menjadikan tanaman ini sebagai antibiotik alami tanpa efek samping. Buchu mengandung antioksidan alami dan bioflavonoid seperti quercetin, rutin, hesperidin, diosphenol, vitamin A, B dan E. Menurut penelitian Buchu di Cape Town, dianjurkan untuk menggunakan tanaman kapan:

Tinggalkan Balasan