Dalai Lama tentang Welas Asih

Selama kuliah di University of California yang memperingati ulang tahunnya yang ke-80, Dalai Lama mengakui bahwa yang dia inginkan untuk ulang tahunnya hanyalah kasih sayang. Dengan semua gejolak yang terjadi di dunia dan masalah yang dapat diselesaikan dengan menumbuhkan welas asih, mengkaji perspektif Dalai Lama sangatlah bermanfaat.

Bahasa Tibet memiliki apa yang Dalai Lama definisikan sebagai . Orang dengan karakter seperti itu ingin membantu mereka yang membutuhkannya. Jika Anda memperhatikan akar bahasa Latin dari kata "compassion", maka "com" berarti "dengan, bersama", dan "pati" diterjemahkan sebagai "menderita". Semuanya bersama-sama secara harfiah diartikan sebagai "partisipasi dalam penderitaan." Selama kunjungan ke Klinik Mayo di Rochester, Minnesota, Dalai Lama mendiskusikan pentingnya mempraktikkan welas asih dalam mengelola stres. Dia memberi tahu dokter hal berikut: Dalai Lama mencatat bahwa perwujudan welas asih bagi seseorang membantu mendapatkan kekuatan baginya untuk melawan penyakit dan kecemasan.

Dalai Lama berkhotbah bahwa welas asih dan kedamaian batin itu penting dan yang satu mengarah ke yang lain. Dengan menunjukkan welas asih, pertama-tama kita membantu diri kita sendiri. Untuk membantu orang lain, Anda perlu menyelaraskan diri sendiri. Kita harus berusaha untuk melihat dunia sebagaimana adanya, dan tidak sesubyektif yang terbentuk dalam pikiran kita. Dalai Lama mengatakan itu. Dengan menunjukkan lebih banyak kasih sayang kepada orang lain, kita akan menerima lebih banyak kebaikan sebagai balasannya. Dalai Lama juga menyatakan bahwa kita harus menunjukkan kasih sayang bahkan kepada mereka yang telah menyakiti atau mungkin menyakiti kita. Kita tidak boleh melabeli orang sebagai "teman" atau "musuh" karena siapa pun dapat membantu kita hari ini dan juga menyebabkan penderitaan besok. Pemimpin Tibet menyarankan untuk menganggap simpatisan Anda sebagai orang yang dapat menerapkan praktik welas asih. Mereka juga membantu kita mengembangkan kesabaran dan toleransi.

Dan yang paling penting, cintai dirimu sendiri. Jika kita tidak mencintai diri kita sendiri, bagaimana kita bisa berbagi cinta dengan orang lain?

Tinggalkan Balasan