Exsidia Menghitam (Exidia nigricans)
- Divisi : Basidiomycota (Basidiomycetes)
- Subdivisi: Agaricomycotina (Agaricomycetes)
- Kelas: Agaricomycetes (Agaricomycetes)
- Subkelas: Auriculariomycetidae
- Ordo : Auriculariales (Auriculariales)
- Famili: Exidiaceae (Exidiaceae)
- Genus: Exidia (Exidia)
- Tipe: Exidia nigricans (Menghitamkan Exidia)
atasan datar
Exidia nigricans (Dengan.)
Tubuh buah: Berdiameter 1-3 cm, hitam atau hitam-cokelat, pada awalnya bulat, kemudian tubuh buah bergabung menjadi satu massa seperti otak tuberkel, memanjang hingga 20 cm, menempel pada substrat. Permukaannya mengkilat, halus atau bergelombang-kerut, ditutupi dengan titik-titik kecil. Saat dikeringkan, mereka menjadi keras dan berubah menjadi kerak hitam yang menutupi substrat. Setelah hujan, mereka bisa membengkak lagi.
Bubur: gelap, transparan, agar-agar.
bubuk spora: putih.
Perselisihan memanjang 12-16 x 4-5,5 mikron.
Rasa: tidak signifikan.
Bau: netral.
Jamur tidak bisa dimakan, tetapi tidak beracun.
Tumbuh di cabang-cabang pohon gugur dan kering dari pohon berdaun lebar dan berdaun lebar, kadang-kadang menutupi area yang luas.
Tersebar luas di seluruh belahan bumi utara, termasuk di seluruh Negara Kita.
Muncul di musim semi pada bulan April-Mei dan, dalam kondisi yang menguntungkan, tumbuh hingga akhir musim gugur.
Exidia spruce (Exidia pithya) – tumbuh pada tumbuhan runjung, tubuh buahnya halus. Beberapa ahli mikologi percaya bahwa exsidia cemara dan exsidia menghitam adalah spesies yang sama.
Exidia glandular (Exidia glandulosa) – hanya tumbuh pada spesies berdaun lebar (ek, beech, hazel). Tubuh buah tidak pernah bergabung menjadi satu massa yang sama. Spora pada exsidia kelenjar sedikit lebih besar.