Anak pertama meninggal setelah transplantasi trakea buatan

Anak pertama yang ditanamkan trakea oleh ahli bedah Amerika di laboratorium pada April 2013, lapor New York Times. Gadis itu akan berusia tiga tahun pada bulan Agustus.

Hannah Warren lahir di Korea Selatan tanpa trakea (ibunya orang Korea dan ayahnya orang Kanada). Dia harus diberi makan secara artifisial, dia tidak bisa belajar berbicara. Spesialis di Rumah Sakit Anak Illinois memutuskan untuk melakukan implantasi trakea buatan. Itu dilakukan pada 9 April, ketika gadis itu berusia 2,5 tahun.

Dia ditanamkan dengan trakea yang terbuat dari serat buatan, di mana sel-sel induk sumsum tulang yang dikumpulkan dari gadis itu ditempatkan. Dibudidayakan pada media yang sesuai dalam bioreaktor, mereka berubah menjadi sel trakea, membentuk organ baru. Hal ini dilakukan oleh Prof. Paolo Macchiarinim dari Institut Karolinska di Stockholm (Swedia), yang telah mengkhususkan diri dalam budidaya trakea di laboratorium selama beberapa tahun.

Operasi tersebut dilakukan oleh ahli bedah anak, Dr. Mark J. Holterman, yang ditemui secara kebetulan oleh ayah gadis itu, Young-Mi Warren saat berada di Korea Selatan. Itu adalah transplantasi trakea buatan keenam di dunia dan yang pertama di AS.

Namun, ada komplikasi. Kerongkongan tidak sembuh-sembuh, dan sebulan kemudian para dokter harus melakukan operasi lagi. “Kemudian ada komplikasi lebih lanjut yang di luar kendali dan Hannah Warren meninggal,” kata Dr. Holterman.

Spesialis menekankan bahwa alasan komplikasi bukanlah trakea yang ditransplantasikan. Karena cacat bawaan, gadis itu memiliki jaringan yang lemah, yang membuatnya sulit untuk sembuh setelah transplantasi. Dia mengakui bahwa dia bukan kandidat terbaik untuk operasi semacam itu.

Rumah Sakit Anak Illinois tidak mungkin mengabaikan transplantasi semacam itu lebih lanjut. Dr Holterman mengatakan rumah sakit bermaksud untuk mengkhususkan diri dalam transplantasi jaringan dan organ tumbuh di laboratorium.

Hannah Warren adalah kasus kematian fatal kedua setelah transplantasi trakea buatan. Pada November 2011, Christopher Lyles meninggal di sebuah rumah sakit di Baltimore. Dia adalah orang kedua di dunia yang telah ditransplantasikan dengan trakea yang sebelumnya ditanam di laboratorium dari selnya sendiri. Prosedur ini dilakukan di Institut Karolinska dekat Stockholm.

Pria itu menderita kanker trakea. Tumornya sudah sangat besar sehingga tidak bisa diangkat. Seluruh trakeanya dipotong dan yang baru, dikembangkan oleh prof. Paolo Macchiarini. Lyles meninggal pada usia hanya 30. Penyebab kematiannya tidak ditentukan. (PAP)

zbw/agt/

Tinggalkan Balasan