Apa itu penyakit Graves?

Apa penyakit Graves?

Penyakit Graves terkait dengan hipertiroidisme, yang dapat memiliki dampak yang kurang lebih signifikan pada fungsi tubuh: kardiovaskular, pernapasan, otot, dan lainnya.

Definisi penyakit Graves

Penyakit Graves, juga disebut gondok eksoftalmik, ditandai dengan hipertiroidisme.

Hipertiroidisme itu sendiri didefinisikan oleh terlalu banyak produksi (lebih dari yang dibutuhkan tubuh) hormon tiroid, yang diproduksi oleh tiroid. Yang terakhir adalah kelenjar endokrin, memproduksi hormon penting dalam pengaturan berbagai fungsi tubuh. Terletak di bagian anterior leher, di bawah laring.

Tiroid menghasilkan dua hormon utama: triiodothyronine (T3) dan tiroksin (T4). Yang pertama dihasilkan dari yang kedua. Triiodothyronine juga merupakan hormon yang paling terlibat dalam perkembangan banyak jaringan tubuh. Hormon-hormon ini beredar ke seluruh tubuh melalui sistem darah. Mereka kemudian didistribusikan ke jaringan dan sel target.

Hormon tiroid terlibat dalam metabolisme (seperangkat reaksi biokimia yang memungkinkan tubuh mempertahankan keadaan keseimbangan). Mereka juga ikut bermain dalam perkembangan otak, memungkinkan fungsi optimal sistem pernapasan, jantung atau saraf. Hormon-hormon ini juga mengatur suhu tubuh, tonus otot, siklus menstruasi, berat badan dan bahkan kadar kolesterol. Dalam pengertian ini, hipertiroidisme kemudian menyebabkan disfungsi, kurang lebih penting, dalam kerangka berbagai fungsi organisme ini.

Hormon tiroid ini sendiri diatur oleh hormon lain: hormon thyreotropic (TSH). Yang terakhir ini diproduksi oleh kelenjar pituitari (kelenjar endokrin yang ada di otak). Ketika kadar hormon tiroid terlalu rendah dalam darah, kelenjar pituitari melepaskan lebih banyak TSH. sebaliknya, dalam konteks tingkat hormon tiroid yang terlalu tinggi, kelenjar endokrin otak merespons fenomena ini, dengan penurunan pelepasan TSH.

Dalam konteks kehamilan,hipertiroidisme dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih serius bagi ibu dan anak. Ini dapat menyebabkan aborsi spontan, kelahiran prematur, malformasi pada janin atau bahkan gangguan fungsional pada anak. Dalam hal ini, pemantauan ketat terhadap ibu hamil yang sakit ini harus dilakukan.

Penyebab penyakit Graves

Penyakit Graves adalah hipertiroidisme autoimun. Atau patologi yang disebabkan oleh kekurangan sistem kekebalan tubuh. Ini terutama disebabkan oleh sirkulasi antibodi (molekul sistem kekebalan) yang mampu merangsang tiroid. Antibodi ini disebut: reseptor anti-TSH, atau disebut: TRAK.

Diagnosis patologi ini kemudian dikonfirmasi ketika tes antibodi TRAK positif.

Pengobatan terapeutik penyakit ini tergantung langsung pada tingkat antibodi TRAK yang diukur dalam darah.

Antibodi lain juga dapat menjadi subjek perkembangan penyakit Graves. Kekhawatiran ini antara 30% dan 50% dari kasus pasien.

Siapa yang terkena penyakit Graves?

Penyakit Graves dapat menyerang siapa saja. Selain itu, wanita muda antara 20 dan 30 lebih khawatir dengan penyakit ini.

Gejala penyakit Graves

Hipertiroidisme, yang berhubungan langsung dengan penyakit Graves, dapat menyebabkan tanda dan gejala tertentu. Khususnya:

  • thermophobia, baik panas, tangan berkeringat, atau berkeringat berlebihan
  • diare
  • penurunan berat badan yang terlihat, dan tanpa alasan yang mendasarinya
  • perasaan gugup
  • peningkatan denyut jantung takikardia
  • gagal napas, dispnea
  • dari 'hipertensi
  • kelemahan otot
  • kelelahan kronis

Diagnosis kemudian efektif berkaitan dengan gejala-gejala yang dirasakan oleh pasien. Data ini kemudian dapat dilengkapi dengan melakukan USG gondok, atau bahkan dengan melakukan skintigrafi.

Dalam pengaturan Exophthalmos Basedowian, tanda-tanda klinis lainnya dapat diidentifikasi: mata terbakar, pembengkakan kelopak mata, mata menangis, peningkatan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia), sakit mata, dan lain-lain. Pemindai kemudian dapat mengkonfirmasi atau menolak diagnosis visual utama.

Pengobatan penyakit Graves

Diagnosis utama kemudian klinis dan visual. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tambahan (scanner, ultrasound, dll) serta pemeriksaan biologis. Ini menghasilkan analisis tingkat TSH dalam darah, serta hormon tiroid T3 dan T4. Analisis biologis ini memungkinkan, khususnya, untuk menilai tingkat keparahan penyakit.

Awalnya, pengobatannya bersifat medikamentosa. Ini menghasilkan resep Neomercazole (NMZ), selama periode rata-rata 18 bulan. Perawatan ini bervariasi tergantung pada tingkat T3 dan T4 dalam darah dan harus dipantau, seminggu sekali. Obat ini dapat menyebabkan efek samping, seperti demam atau perkembangan sakit tenggorokan.

Fase kedua, dalam kasus yang paling ekstrim, perawatannya kemudian pembedahan. Prosedur pembedahan ini terdiri dari tiroidektomi.

Adapun exophthalmos Basedowian, ini diobati dengan kortikosteroid dalam konteks peradangan mata akut.

Tinggalkan Balasan