Anggur dari pokok anggur yang tumbuh di gunung berapi adalah tren gastro baru
 

Pembuatan anggur vulkanik menjadi semakin populer. Ketika anggur untuk anggur ditanam di lereng gunung berapi yang masih memuntahkan api, asap, dan lahar. Pembuatan anggur semacam ini penuh dengan risiko, tetapi para ahli berpendapat bahwa anggur vulkanik bukanlah gimmick pemasaran.

Tanah vulkanik hanya menyumbang 1% dari permukaan dunia, tidak terlalu subur, tetapi komposisi unik dari tanah ini memberikan aroma tanah kompleks anggur vulkanik dan peningkatan keasaman. 

Abu vulkanik berpori dan, ketika dicampur dengan batu, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi air untuk menembus akar. Aliran lava menjenuhkan tanah dengan nutrisi seperti magnesium, kalsium, natrium, besi, dan kalium.

Tahun ini, wine vulkanik telah menjadi tren baru di bidang gastronomi. Jadi, pada musim semi di New York, konferensi internasional pertama yang didedikasikan untuk anggur vulkanik diadakan. 

 

Dan meskipun pembuatan anggur vulkanik baru mulai mendapatkan momentumnya, anggur unik sudah dapat ditemukan di menu beberapa restoran. Produksi anggur vulkanik yang paling umum adalah Kepulauan Canary (Spanyol), Azores (Portugal), Campania (Italia), Santorini (Yunani), serta Hongaria, Sisilia, dan California.

Tinggalkan Balasan