Penyakit Bowen

Penyakit Bowen ditandai dengan perkembangan satu atau lebih lesi kulit prakanker. Ini muncul sebagai bercak bersisik, tidak teratur dan berwarna merah hingga coklat. Beberapa perawatan dapat dipertimbangkan tergantung pada kasusnya.

Apa penyakit Bowen?

Definisi penyakit Bowen

Penyakit Bowen adalah bentuk di tempat dari karsinoma sel skuamosa kulit. Hal ini juga disajikan lebih sederhana sebagai kanker intra-epidermal. Sebagai pengingat, epidermis adalah lapisan permukaan kulit.

Penyakit Bowen ditandai dengan munculnya lesi kulit prakanker. Lesi ini tidak disertai dengan gejala klinis lainnya. Mereka muncul sebagai bercak bersisik dengan garis tidak beraturan dan berwarna merah-coklat.

Biasanya multipel, lesi menyebar perlahan. Manajemen yang tepat membantu mencegah perkembangannya dan membatasi risiko komplikasi. Meskipun rendah, ada risiko berkembang menjadi kanker kulit atau karsinoma sel skuamosa invasif. Risiko ini diperkirakan 3%.

Penyebab penyakit Bowen

Seperti banyak tumor, penyakit Bowen memiliki asal yang masih kurang dipahami sampai hari ini. Namun, penelitian telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang dapat membantu lebih memahami perkembangan penyakit Bowen.

Faktor risiko penyakit Bowen

Faktor risiko yang teridentifikasi sampai saat ini adalah:

  • iradiasi matahari karena paparan sinar matahari yang berlebihan;
  • keracunan dengan senyawa arsenik;
  • infeksi human papillomavirus (HPV);
  • l'immunodepresi.

Orang yang terkena penyakit Bowen

Penyakit Bowen biasanya didiagnosis pada orang yang berusia di atas 60 tahun, dan terutama pada mereka yang berusia XNUMX. Tampaknya penyakit ini terutama menyerang wanita.

Diagnosa penyakit Bowen

Pemeriksaan klinis menunjukkan luasnya lesi. Diagnosis penyakit Bowen membutuhkan biopsi, pengangkatan jaringan untuk dianalisis.

Gejala penyakit Bowen

Lesi kulit

Penyakit Bowen ditandai dengan munculnya lesi pada kulit. Meski bisa muncul di bagian tubuh mana saja, biasanya muncul di bagian tubuh yang terkena sinar matahari.

Lesi kulit memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • penampilan bersisik;
  • kontur tidak teratur;
  • biasanya banyak plak;
  • pewarna merah sampai coklat
  • kemungkinan evolusi menuju kerak.

Munculnya lesi ini mungkin menyerupai bercak eksim, psoriasis, atau infeksi kulit jamur. Oleh karena itu, diagnosis menyeluruh sangat penting.

Kemungkinan lesi pada selaput lendir

Diamati bahwa lesi dapat muncul pada selaput lendir tertentu, khususnya pada vulva dan kelenjar.

Lesi mukosa dapat berupa:

  • berpigmen;
  • eritroplastik, dengan munculnya area merah abnormal atau sekumpulan bintik merah;
  • leukoplakik, dengan pembentukan daerah keputihan yang abnormal.

Kemungkinan lesi kuku

Kerusakan pada kuku juga bisa terjadi. Ini dimanifestasikan oleh erythronychia longitudinal lokal, yaitu pita merah yang mengelilingi kuku.

Perawatan untuk penyakit Bowen

Penatalaksanaan penyakit Bowen melibatkan pengangkatan sel-sel yang terkena. Untuk ini, beberapa teknik dapat dipertimbangkan tergantung pada kasusnya. Sebagai contoh :

  • kemoterapi topikal dengan penggunaan obat antikanker dalam bentuk krim, lotion atau salep;
  • elektrodesikasi dengan menggunakan arus listrik untuk menghilangkan lesi kulit tertentu;
  • eksisi bedah yang melibatkan pengangkatan jaringan prakanker;
  • cryosurgery, atau cryoablation, yang menggunakan dingin untuk membekukan dan menghancurkan sel-sel abnormal.

Mencegah penyakit Bowen

Diakui bahwa paparan sinar ultraviolet (UV) merupakan faktor risiko yang signifikan untuk kanker kulit. Karena itu disarankan untuk:

  • membatasi paparan sinar matahari dengan memilih tempat teduh, meminimalkan aktivitas di luar ruangan selama jam-jam panas (dari pukul 10 pagi hingga 16 sore) dan membatasi berjemur;
  • gunakan pakaian pelindung yang sesuai ketika paparan sinar matahari tidak dapat dihindari seperti kemeja lengan panjang, celana, topi bertepi lebar dan kacamata hitam;
  • oleskan tabir surya dengan indeks perlindungan terhadap UVA/UVB lebih besar atau sama dengan 30, dan ulangi pemakaiannya setiap 2 jam, setelah berenang atau saat berkeringat berlebihan;
  • hindari menggunakan tempat penyamakan kulit.

Tinggalkan Balasan