Tulang rawan Exidia (Exidia cartilaginea)
- Divisi : Basidiomycota (Basidiomycetes)
- Subdivisi: Agaricomycotina (Agaricomycetes)
- Kelas: Agaricomycetes (Agaricomycetes)
- Subkelas: Auriculariomycetidae
- Ordo : Auriculariales (Auriculariales)
- Famili: Exidiaceae (Exidiaceae)
- Genus: Exidia (Exidia)
- Tipe: Exidia cartilaginea (Exidia tulang rawan)
Nama saat ini: Exidia cartilaginea S. Lundell & Neuhoff
Tubuh buah: Mula-mula transparan, bulat kuning muda, kemudian tubuh buah menyatu dan menjadi tuberkulosa dengan permukaan tidak rata, berwarna coklat muda atau coklat tua, bagian tengahnya lebih gelap. Mereka mencapai ukuran 12-20 cm. Silia putih pendek tumbuh di sepanjang tepi tubuh buah, yang sering bengkok. Saat kering, mereka menjadi keras dan mengkilap.
Bubur: keputihan, kecoklatan, agar-agar, kemudian bertulang rawan.
bubuk spora: putih.
Perselisihan memanjang 9-14 x 3-5 mikron.
Rasa: sedikit atau sedikit manis.
Bau: netral.
Jamur tidak bisa dimakan, tetapi tidak beracun.
Tumbuh di kulit kayu dan cabang-cabang pohon gugur. Saya menemukannya secara eksklusif di linden, tetapi juga menyukai birch.
Eropa, Asia, Amerika Utara. Ini cukup langka di mana-mana.
Saya mendapatkannya di musim semi dan musim gugur.
Exsidia vesikular (Myxarium nucleatum),
Exidia mekar (Exidia repanda),
Ceri Craterocolla (Craterocolla cerasi),
beberapa jenis dacrimyces.
Perbedaan utama antara exsidia tulang rawan: tepi terang dengan silia putih.