Kumbang kotoran terlipat (Plicatilis payung)

Sistematik:
  • Divisi : Basidiomycota (Basidiomycetes)
  • Subdivisi: Agaricomycotina (Agaricomycetes)
  • Kelas: Agaricomycetes (Agaricomycetes)
  • Subkelas: Agaricomycetidae (Agaricomycetes)
  • Ordo: Agaricales (Agaric atau Lamellar)
  • Keluarga: Psathyrellaceae (Psatyrellaceae)
  • Genus: Parasol
  • Tipe: Parasola plicatilis (kumbang kotoran)

kumbang kotoran (Lat. Plicatilis payung) adalah jamur dari keluarga Psathyrellaceae. Tidak bisa dimakan karena terlalu kecil.

line:

Di masa muda, kekuningan, memanjang, tertutup, seiring bertambahnya usia membuka dan mencerahkan, berkat pulp tipis dan pelat yang menonjol, itu menyerupai payung setengah terbuka. Bintik bulat dengan warna yang lebih gelap tetap berada di tengah. Sebagai aturan, topi tidak punya waktu untuk membuka sampai akhir, tetap setengah terbuka. Permukaannya terlipat. Diameter tutupnya 1,5-3 cm.

Catatan:

Langka, melekat pada semacam kerah (colarium); keabu-abuan muda saat muda, berubah menjadi hitam seiring bertambahnya usia. Namun, tidak seperti perwakilan lain dari genus Coprinus, kumbang kotoran yang terlipat tidak mengalami autolisis dan, karenanya, pelat tidak berubah menjadi "tinta".

bubuk spora:

Hitam.

Kaki:

Tinggi 5-10 cm, tipis (1-2 mm), licin, keputihan, sangat rapuh. Cincinnya hilang. Biasanya, di suatu tempat dalam 10-12 jam setelah jamur muncul ke permukaan, batangnya patah di bawah pengaruh keadaan, dan jamur itu berakhir di tanah.

Spread:

Kumbang kotoran yang terlipat ditemukan di mana-mana di padang rumput dan di sepanjang jalan dari akhir Mei hingga pertengahan Oktober, tetapi relatif tidak mencolok karena siklus hidup yang sangat singkat.

Spesies serupa:

Ada beberapa perwakilan yang lebih langka dari genus Coprinus, yang hampir tidak mungkin dibedakan dari kumbang kotoran yang terlipat. Ketika muda, Coprinus plicatilis dapat dikacaukan dengan bolbitius emas (Bolbitius vitellinus), tetapi hanya dalam beberapa jam kesalahannya menjadi jelas.

 

Tinggalkan Balasan