Psikologi

Penampilan kami berbicara banyak — tentang keramahan dan keterbukaan, tentang cinta atau tentang ancaman. Terlalu dekat bisa membingungkan. Di sisi lain, jika kita tidak menatap mata lawan bicara, ini dianggap tidak sopan atau tidak aman. Bagaimana menemukan kompromi?

Kontak mata mungkin adalah hal terpenting saat pertama kali bertemu. Berapa lama tampilan lawan bicaranya, agar tidak membuat kita tidak nyaman, memutuskan untuk mencari tahu psikolog Inggris Nicola Binetti (Nicola Binetti) dan rekan-rekannya. Mereka melakukan eksperimen di mana hampir 500 sukarelawan (usia 11 hingga 79 tahun) dari 56 negara diundang untuk berpartisipasi.1.

Para peserta diperlihatkan potongan-potongan rekaman video di mana aktor atau aktris menatap langsung ke mata penonton untuk waktu tertentu (dari sepersepuluh detik hingga 10 detik). Dengan bantuan kamera khusus, para peneliti melacak perluasan pupil mata pelajaran, setelah setiap fragmen mereka juga ditanya apakah menurut mereka aktor dalam rekaman itu menatap mata mereka terlalu lama atau, sebaliknya, terlalu sedikit. Mereka juga diminta untuk menilai seberapa menarik dan/atau mengancam orang-orang dalam video tersebut. Selain itu, peserta menjawab pertanyaan dari kuesioner.

Durasi kontak mata yang optimal adalah 2 hingga 5 detik

Ternyata durasi kontak mata yang optimal berkisar antara 2 hingga 5 detik (rata-rata — 3,3 detik).

Tatapan mata-ke-mata yang panjang inilah yang paling nyaman bagi para peserta. Namun, tidak ada subjek yang suka menatap mata mereka kurang dari satu detik atau lebih dari 9 detik. Pada saat yang sama, preferensi mereka tidak bergantung pada ciri-ciri kepribadian dan hampir tidak bergantung pada jenis kelamin dan usia (ada satu pengecualian - pria yang lebih tua lebih sering ingin menatap mata wanita lebih lama).

Daya tarik para aktor dalam video tersebut tidak berperan signifikan. Namun, jika seorang aktor atau aktris tampak marah, mereka ingin melakukan kontak mata sesedikit mungkin.

Karena penelitian ini melibatkan orang-orang dari hampir 60 negara yang berbeda, hasil ini dapat dianggap independen secara budaya dan preferensi kontak mata kira-kira sama untuk kebanyakan orang.


1 N. Binetti dkk. «Dilatasi pupil sebagai indeks durasi tatapan timbal balik yang disukai», Royal Society Open Science, Juli 2016.

Tinggalkan Balasan