Bagaimana mengelola stres dan menurunkan berat badan
 

Kita semua stres dari waktu ke waktu. Stres adalah respons alami tubuh terhadap bahaya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang menderita stres kronis, yang dapat membahayakan kesehatan mereka secara serius.

Ketika kita sedang stres, berbagai macam proses terjadi di dalam tubuh kita. Stres memaksa tubuh untuk bekerja dalam mode defensif - untuk menghasilkan hormon tertentu, meningkatkan detak jantung, meningkatkan tekanan darah, dan memperlambat proses pencernaan. Semua perubahan ini dirancang untuk membantu kita keluar dari situasi yang berpotensi berbahaya.

Saat kita benar-benar dalam bahaya, sistem ini hanya menguntungkan. Namun, bila tidak ada ancaman langsung dan stres berkembang menjadi stres kronis, sistem ini tidak efektif. Banyak proses yang menyertai stres memiliki efek samping yang tidak menyenangkan: gangguan tidur, masalah berat badan, gangguan fungsi sistem kekebalan, dll. Di antara efek samping ini adalah peningkatan kadar hormon stres kortisol.

Tonton video tentang bagaimana stres kronis merugikan kita secara fisik.

 

Apa itu kortisol?

Kortisol adalah hormon yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap stres dan untuk menurunkan kadar gula darah. Kortisol berfungsi untuk mengembalikan tubuh kita menjadi normal setelah situasi stres. Selain stres, ada faktor lain yang dapat meningkatkan kadar kortisol: kurang tidur, alkohol, dan kafein.

Apa efek kortisol pada tubuh?

Kortisol menyebabkan berbagai macam perubahan dalam tubuh. Produksi hormon ini yang berlebihan dalam waktu lama dapat menyebabkan konsekuensi negatif:

- peningkatan gula darah, dan ini adalah jalur langsung menuju akumulasi lemak di perut;

- penekanan sistem kekebalan, yang berarti bahwa orang dengan tingkat stres yang meningkat dapat lebih sering sakit;

- melemahnya sistem kerangka dalam jangka panjang;

- gangguan memori.

Bagaimana stres menghalangi pengendalian berat badan?

Salah satu efek samping utama stres adalah kesulitan menurunkan berat badan. Pertama, kortisol menjaga kadar gula darah tinggi, yang berkontribusi pada penumpukan lemak di area pinggang. Kedua, stres secara tidak langsung dapat mempengaruhi kemampuan mengelola berat badan karena berpengaruh secara keseluruhan pada tubuh. Misalnya, ketika kita sedang stres, kita tidak tidur nyenyak (ini, pada gilirannya, juga dapat meningkatkan kadar kortisol!), Pilih makanan yang kurang sehat, lupakan aktivitas fisik secara teratur - kita tidak punya cukup energi - dan, seperti sebuah aturan, secara umum, kami mengabaikan aturan gaya hidup sehat.

Чbisakah kamu melakukan hal yang sama?

Meskipun kita tidak dapat secara langsung memengaruhi seberapa banyak kortisol yang dilepaskan, tentu saja, kita masing-masing mampu mengelola stres, sehingga memastikan bahwa kita dapat memilih makanan sehat, cukup tidur, dan aktif. Berikut beberapa cara melindungi diri dari stres.

  1. Lakukan meditasi atau yoga. Praktik-praktik ini adalah beberapa cara paling ampuh untuk mengatasi stres. Baik meditasi maupun yoga meningkatkan pernapasan dalam, yang dengan sendirinya membantu menghilangkan stres, meredakan ketegangan, dan mengendurkan otot (otot, tentu saja, juga tegang karena stres). Coba mulai dengan meditasi harian selama 5 menit. Berikut adalah instruksi sederhana untuk pemula.
  2. Sadari stres, situasi dan emosi yang membuat stres. Salah satu aspek terpenting dalam menghadapi stres adalah mengakui emosi negatif Anda, karena jika tidak melepaskan hampir tidak mungkin.
  3. Siapkan makanan sehat. Beri diri Anda kesempatan untuk membuat pilihan makanan sehat saat stres membuat Anda lengah. Sangat sulit bagi banyak orang dalam keadaan stres untuk tetap lapar, sehingga seringkali, karena kekurangan lebih baik, kita terpaksa memilih jajanan yang tidak sehat.
  4. Gabungkan olahraga teratur ke dalam jadwal Anda. Olahraga teratur adalah cara yang sangat efektif untuk meredakan stres, meningkatkan kualitas tidur, dan mengontrol berat badan. Jika Anda merasa gelisah, lakukan sesuatu yang Anda sukai dan tidak terlihat seperti olahraga, seperti menari atau berjalan-jalan dengan teman.
  5. Tidur dulu. Ini sangat penting karena kualitas tidur meningkatkan kemampuan kita untuk mengatasi situasi stres, memperkuat sistem kekebalan, dan juga membantu menormalkan produksi hormon.

Tinggalkan Balasan