Psikologi

Kebencian tidak dilakukan begitu saja… Sehubungan dengan suatu peristiwa yang dipahami sebagai penghinaan, untuk menekan pelaku, kita menyalakan kemarahan (protes, tuduhan, agresi). Jika kemungkinan agresi langsung ditutup (karena ketidakmungkinan atau terhalang oleh rasa takut), maka:

  • Untuk menarik perhatian, kita meluncurkan penderitaan (kesedihan atau gangguan), kita mulai menyakiti diri kita sendiri.
  • Agresi yang terakumulasi berubah di dalam tubuh, selama konflik berlangsung proses fisiologis yang berguna untuk kelangsungan hidup individu, tetapi berbahaya bagi kesehatannya.

Total: Sebagai perasaan mandiri, tidak ada perasaan dendam. Di balik "kebencian" ("pelanggaran") adalah kemarahan murni, atau campuran kemarahan (kemarahan), ketakutan dan gangguan.

Kebencian adalah emosi non-dasar yang kompleks yang berasal dari kemarahan yang tidak diungkapkan.

Kapan dan seberapa kuat perasaan dendam itu muncul?

Perasaan dendam muncul pada orang yang membuatnya sendiri — menyinggung dirinya sendiri.

Dengan kebiasaan dan keinginan untuk tersinggung, seseorang tersinggung (offends self) pada apa saja.

Kebencian sering muncul dari pekerjaan buta huruf dengan kemarahan. "Apakah orang yang cerdas dan dewasa seperti saya tersinggung?" — kalimat itu lemah, tidak bisa menahan amarah, dan jika saya terus marah, maka saya tidak pintar dan tidak dewasa … Atau: “dia tidak layak bagi saya untuk tersinggung olehnya!” - sama.

Tinggalkan Balasan