Psikologi

Mereka mengatakan tentang dia bahwa dia lebih buruk dari api. Dan jika bergerak sangat merepotkan bagi orang dewasa, apa yang harus dibicarakan tentang anak-anak. Bagaimana perubahan pemandangan mempengaruhi anak? Dan apakah stres bisa dikurangi?

Dalam kartun "Inside Out", seorang gadis berusia 11 tahun mengalami kepindahan keluarganya ke tempat baru dengan sangat menyakitkan. Bukan kebetulan bahwa pembuat film memilih plot ini. Perubahan pemandangan yang radikal merupakan tekanan besar tidak hanya bagi orang tua, tetapi juga bagi anak. Dan stres ini bisa bersifat jangka panjang, berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang di masa depan.

Semakin muda anak, semakin mudah dia menanggung perubahan tempat tinggal. Ini adalah apa yang kita pikirkan dan kita salah. Psikolog Amerika Rebecca Levin Cowley dan Melissa Kull menemukan1bahwa bergerak sangat sulit bagi anak-anak prasekolah.

“Anak-anak yang lebih kecil cenderung kurang mengembangkan keterampilan sosial, lebih cenderung memiliki masalah emosional dan perilaku,” kata Rebecca Levine. Efek ini bisa bertahan selama bertahun-tahun. Murid di kelas dasar atau menengah lebih mudah menahan gerakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek negatif dari bergerak – penurunan kinerja akademik (terutama dalam matematika dan pemahaman membaca) pada anak yang lebih besar tidak begitu terasa dan dampaknya dengan cepat melemah.

Anak-anak konservatif dalam kebiasaan dan preferensi mereka

Setiap orang tua tahu betapa sulitnya, misalnya, membuat anak mencoba hidangan baru. Untuk anak-anak, stabilitas dan keakraban itu penting, bahkan dalam hal-hal kecil. Dan ketika keluarga memutuskan untuk mengubah tempat tinggal mereka, dengan demikian segera memaksa anak untuk meninggalkan kebiasaan yang tak terhitung jumlahnya dan, seolah-olah, mencoba banyak hidangan yang tidak dikenal dalam sekali duduk. Tanpa persuasi dan persiapan.

Kelompok psikolog lain melakukan penelitian serupa.2menggunakan statistik dari Denmark. Di negara ini, semua pergerakan warga didokumentasikan dengan cermat, dan ini memberikan kesempatan unik untuk mempelajari dampak perubahan tempat tinggal pada anak-anak di berbagai usia. Secara total, statistik dipelajari untuk lebih dari satu juta orang Denmark yang lahir antara tahun 1971 dan 1997. Dari jumlah tersebut, 37% memiliki kesempatan untuk bertahan hidup (atau bahkan beberapa) sebelum usia 15 tahun.

Dalam hal ini, psikolog lebih tertarik bukan pada kinerja sekolah, tetapi pada kenakalan remaja, bunuh diri, kecanduan narkoba, dan kematian dini (kekerasan dan kecelakaan).

Ternyata dalam kasus remaja Denmark, risiko hasil tragis seperti itu terutama meningkat setelah banyak bergerak pada masa remaja awal (12-14 tahun). Pada saat yang sama, status sosial keluarga yang berbeda (pendapatan, pendidikan, pekerjaan), yang juga diperhitungkan oleh para ilmuwan, tidak memengaruhi hasil penelitian. Asumsi awal bahwa efek samping terutama dapat mempengaruhi keluarga dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah belum dikonfirmasi.

Tentu saja, perubahan tempat tinggal tidak selalu dapat dihindari. Penting agar anak atau remaja mendapat dukungan sebanyak mungkin setelah pindah, baik di keluarga maupun di sekolah. Jika perlu, Anda juga dapat mencari bantuan psikologis.

Sandra Wheatley, seorang ahli psikologi anak Inggris, menjelaskan bahwa ketika bergerak, seorang anak mengalami stres serius, karena tatanan mikro yang telah lama dikenalnya runtuh. Hal ini pada gilirannya menyebabkan peningkatan perasaan tidak aman dan kecemasan.

Tetapi bagaimana jika langkah itu tidak dapat dihindari?

Tentu saja, studi ini harus diingat, tetapi mereka tidak boleh dianggap sebagai keniscayaan yang fatal. Banyak tergantung pada iklim psikologis dalam keluarga dan keadaan yang menyebabkan pindah. Satu hal adalah perceraian orang tua, dan hal lain adalah perubahan pekerjaan ke pekerjaan yang lebih menjanjikan. Penting bagi seorang anak untuk melihat bahwa orang tua tidak gugup selama bergerak, tetapi mengambil langkah ini dengan percaya diri dan dalam suasana hati yang baik.

Adalah penting bahwa sebagian besar perabot rumah sebelumnya bergerak bersama anak — tidak hanya mainan favorit, tetapi juga furnitur, terutama tempat tidurnya. Komponen-komponen dari cara hidup sebelumnya cukup penting untuk menjaga stabilitas internal. Tetapi hal utama — jangan menarik anak keluar dari lingkungan lama dengan kejang-kejang, tiba-tiba, gugup dan tanpa persiapan.


1 R. Coley & M. Kull «Model Kumulatif, Waktu Spesifik, dan Interaktif Mobilitas Perumahan dan Keterampilan Kognitif dan Psikososial Anak», Perkembangan Anak, 2016.

2 R.Webb al. «Hasil Merugikan Usia Pertengahan Awal Terkait Dengan Mobilitas Tempat Tinggal Anak-Anak», American Journal of Preventive Medicine, 2016.

Tinggalkan Balasan