Psikologi

Emosi anak-anak sering membingungkan kita, dan kita tidak tahu bagaimana merespons dengan benar. Psikolog Tamara Patterson menawarkan tiga latihan yang akan mengajarkan seorang anak untuk mengelola pengalaman mereka.

Anak mengekspresikan emosi secara terbuka. Mereka tertawa begitu menular sehingga orang-orang di sekitar mereka tidak bisa menahan senyum. Mereka sangat gembira ketika mereka berhasil untuk pertama kalinya. Dalam kemarahan, mereka melempar barang, bertingkah jika tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, menangis ketika itu menyakitkan. Tidak semua orang dewasa tahu bagaimana menanggapi rentang emosi ini.

Kami memahami kerusakan yang tidak disadari oleh orang tua kami terhadap kami — mereka menginginkan yang terbaik untuk kami, tetapi mereka mengabaikan perasaan kami karena mereka tidak belajar bagaimana mengelola perasaan mereka sendiri. Kemudian kita sendiri menjadi orang tua dan menyadari betapa sulitnya tugas yang harus kita lakukan. Bagaimana menanggapi emosi anak-anak, agar tidak membahayakan? Masalah yang mereka tangisi tampak konyol bagi kita. Ketika anak-anak sedih, saya ingin memeluk mereka, ketika mereka marah, saya ingin membentak mereka. Terkadang Anda ingin anak-anak Anda berhenti menjadi begitu emosional. Kami sibuk, tidak ada waktu untuk menghibur mereka. Kami belum belajar menerima emosi kami, kami tidak suka mengalami kesedihan, kemarahan dan rasa malu, dan kami ingin melindungi anak-anak dari mereka.

Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi tahu bagaimana mengelola emosi dan membuangnya tepat waktu

Lebih tepat untuk tidak melarang diri Anda emosi, tetapi membiarkan diri Anda merasakan perasaan yang mendalam, mendengarkan perasaan Anda dan menanggapinya dengan memadai. Leslie Greenberg, profesor psikologi di University of York dan penulis Emotionally Focused Therapy: Teaching Clients to Deal with Feelings, mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah rahasianya.

Orang dengan kecerdasan emosional tinggi tahu bagaimana mengelola emosi dan membuangnya tepat waktu. Inilah yang harus diajarkan orang tua. Tiga latihan untuk membantu mengembangkan kecerdasan emosional pada anak.

1. Sebutkan dan jelaskan emosinya

Bantu anak Anda menggambarkan situasi dan emosi yang ditimbulkannya. Menyantuni. Penting bagi anak-anak untuk mengetahui bahwa mereka dipahami. Jelaskan bahwa memiliki perasaan ini adalah hal yang normal.

Misalnya, anak sulung mengambil mainan dari anak bungsu. Yang lebih muda histeris. Anda dapat mengatakan, “Kamu menangis karena kakakmu mengambil mobilmu darimu. Anda sedih tentang ini. Jika saya jadi Anda, saya juga akan marah.”

2. Pahami perasaanmu sendiri

Bagaimana Anda ingin menanggapi pengalaman anak Anda? Apa yang dikatakan ini tentang Anda dan harapan Anda? Reaksi pribadi Anda terhadap situasi tersebut seharusnya tidak berubah menjadi reaksi terhadap perasaan anak. Cobalah untuk menghindari ini.

Misalnya, seorang anak sedang marah. Anda juga marah dan ingin meneriakinya. Tapi jangan menyerah pada dorongan hati. Berhenti dan pikirkan mengapa anak berperilaku seperti ini. Anda dapat mengatakan, “Kamu marah karena ibumu tidak mengizinkan kamu menyentuh ini. Ibu melakukan ini karena dia mencintaimu dan tidak ingin kamu terluka.”

Kemudian pikirkan mengapa kemarahan masa kecil membuat Anda marah. Apakah Anda merasa anak Anda menolak Anda sebagai orang tua? Apakah teriakan dan kebisingan mengganggu Anda? Apakah itu mengingatkan Anda pada beberapa situasi lain?

3. Ajari anak Anda untuk mengekspresikan emosi secara memadai

Jika dia sedih, biarkan dia menangis sampai kesedihan itu berlalu. Mungkin emosi akan bergulung-gulung beberapa kali. Jika anak sedang marah, bantulah mengungkapkan kemarahannya dengan kata-kata atau aktivitas fisik seperti melompat, berlari, meremas bantal. Anda dapat mengatakan, “Saya mengerti bahwa Anda marah. Ini baik-baik saja. Tidak baik memukul saudaramu. Bagaimana Anda bisa mengekspresikan kemarahan dengan cara lain?”

Kecerdasan emosional akan melindungi dari kecanduan di masa dewasa

Dengan mengajarkan kecerdasan emosional anak Anda, Anda meningkatkan kualitas hidupnya. Dia akan yakin bahwa perasaannya penting, dan kemampuan untuk mengungkapkannya akan membantu membangun persahabatan yang erat, dan kemudian hubungan romantis, bekerja sama lebih efektif dengan orang lain dan fokus pada tugas. Kecerdasan emosional akan melindunginya dari kecanduan—cara mengatasi yang tidak sehat—di masa dewasa.

Jangan berhenti mengembangkan kecerdasan emosional Anda sendiri — ini akan menjadi hadiah terbaik untuk anak Anda. Semakin baik Anda memahami dan mengungkapkan perasaan Anda, semakin sukses Anda dalam mengajar anak Anda untuk melakukan hal yang sama. Renungkan bagaimana Anda menghadapi emosi yang kuat: marah, malu, bersalah, takut, sedih, dan bagaimana Anda dapat mengubah reaksi Anda.

Tinggalkan Balasan