TOP 6 sayuran paling berguna

Hijau adalah karunia alam, yang harus ada dalam makanan vegetarian, vegan, pecinta makanan mentah, dan, tidak kurang, pemakan daging. Untungnya, musim panas menawarkan banyak pilihan sayuran, dari dill hingga bayam luar negeri. Mari kita lihat lebih dekat sifat-sifat bermanfaat mereka. Berasal dari Asia Barat Daya dan Afrika Utara, ketumbar kaya akan antioksidan dan membantu pencernaan. Ramuan harum ini juga membantu mencegah infeksi saluran kemih dan memiliki efek antibakteri pada bakteri patogen dan jamur. Selain itu, ketumbar telah terbukti menghilangkan merkuri dari air tanah yang terkontaminasi selama studi in vitro. Para peneliti menyimpulkan bahwa ketumbar mampu memurnikan air secara alami. Kemangi mengandung senyawa yang memberikan sifat antibakteri, menurut siaran pers Colorado State University. Disebut asam rosmarinic, ia bekerja melawan Pseudomonas aeruginosa, bakteri tanah yang umum, yang sangat rentan bagi orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan. Tongkat itu masuk ke dalam darah melalui luka di kulit dan bisa menginfeksi paru-paru. Daun dan akar kemangi mengeluarkan zat antibakteri, antivirus dan antioksidan. Ini memiliki efek antijamur, berasal dari tanah Mediterania. Dalam satu penelitian, minyak atsiri dill diaplikasikan pada jamur aspergillus. Hasilnya, ditemukan bahwa dill menghancurkan sel jamur dengan menghancurkan membran sel. Ramuan ini memiliki efek relaksasi pada kram, kembung dan sembelit. Menthol, bahan aktif dalam mint, melemaskan otot. Minyak peppermint mengandung antioksidan tingkat tinggi. Sebuah studi 2011 menemukan bahwa antioksidan mint tidak hancur selama proses pengeringan dan hadir dalam mint kering. Bahan aktif utama Rosemary, asam rosmarinic dan asam caffeic, membantu melawan kanker payudara karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya. Rosemary mengandung sejumlah besar vitamin E dan mempercepat produksi estrogen di hati. Menurut sebuah studi 2010, rosemary telah terbukti efektif untuk berbagai jenis kanker, termasuk leukemia, prostat, dan kanker paru-paru. Dibudidayakan selama lebih dari 2000 tahun, peterseli sangat dihargai dalam budaya Yunani. Peterseli mengandung vitamin A, K, C, E, tiamin, riboflavin, niasin, B6, B12, folat, kalsium, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, seng dan tembaga. Peterseli secara tradisional telah digunakan sebagai obat alami untuk diabetes di Turki. Peterseli juga memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-hepatotoksik yang membantu membersihkan hati.

Tinggalkan Balasan