Psikologi

Ada garis tipis antara cinta dan keinginan untuk memiliki objek cinta Anda sepenuhnya. Psikolog klinis Lisa Firestone berbicara tentang bagaimana menyingkirkan naluri posesif dan menciptakan hubungan saling percaya yang setara.

Hubungan dengan orang yang dicintai sering kali dibayangi oleh perasaan tidak menyenangkan seperti rasa tidak aman dan ketakutan. Mereka terkait dengan harga diri yang rendah dan pengalaman negatif masa lalu. Misalnya, orang tua anak laki-laki itu bercerai, dan sebagai orang dewasa dia takut mengulangi cerita ini di keluarganya. Dia mengikuti istrinya dan menyiksanya dengan cemburu.

Di masa kanak-kanak, masing-masing dari kita mengembangkan strategi perilaku tertentu jika terjadi situasi yang tidak menyenangkan. Secara tidak sadar, kita menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan dewasa.

Orang tua dari seorang gadis kecil berbicara di antara mereka sendiri, tetapi mereka tidak memperhatikannya. Dia mulai menghentakkan kakinya, berteriak dan jatuh ke lantai. Gadis itu tumbuh dewasa, dan ketika dia merasa bahwa pasangannya sedikit berkomunikasi dengannya dan memikirkan sesuatu tentang dirinya sendiri, dia mencoba mengendalikan situasi, mencoba menarik perhatiannya dengan segala cara yang mungkin.

Pola perilaku dan respons defensif yang terbentuk di masa kanak-kanak membahayakan hubungan orang dewasa. Berikut adalah tujuh langkah yang akan membantu meruntuhkan stereotip masa kanak-kanak dan membangun kepercayaan dengan pasangan Anda.

1. PERKUAT PERASAAN ANDA TERHADAP NILAI

Jika keraguan diri adalah inti dari perilaku posesif, Anda perlu melawan suara hati yang mencoba memperkuat kurangnya rasa percaya diri. Sadarilah bahwa Anda berharga dalam diri Anda, terlepas dari bagaimana orang lain memperlakukan Anda. Anda kuat dan mampu melakukan banyak hal. Bahkan jika asumsi Anda menjadi kenyataan dan ternyata pasangan Anda menipu Anda, hidup tidak akan berakhir.

2.TOLAK KILAS KECEWA DAN PERILAKU OTORITAS

Jika tidak, Anda berisiko mendorong pasangan Anda menjauh. Tidak peduli seberapa besar Anda khawatir, cobalah untuk tidak menekannya. Abaikan suara hati yang mengajari Anda untuk menghukum pasangan atas kecemasan Anda: “Dia pulang kerja terlalu larut untuk Anda bahagia bersamanya. Jangan bicara dengannya — beri tahu dia cara berlama-lama.”

3. MENYADARI PERASAAN INI DARI MASA LALU

Kecemasan Anda tidak akan hilang dengan sendirinya. Kita perlu memahami dari mana asalnya. Apa yang terjadi sekarang adalah pemicu rasa sakit yang lama. Jika Anda berusaha mengendalikan pasangan dan ingin memilikinya sepenuhnya, selidiki masa lalu. Ini adalah bagaimana Anda mengenal diri Anda yang sebenarnya. Terkadang sulit untuk menemukan apa yang mendefinisikan perilaku destruktif. Dalam hal ini, psikoterapi diperlukan, yang akan membantu mewujudkan sumber ketidakpastian.

4. TEMUKAN CARA UNTUK MENGELOLA KECEMASAN ANDA

Efek yang baik diberikan oleh berbagai meditasi dan latihan pernapasan yang mengajarkan Anda untuk mengatasi pikiran dan perasaan beracun dan tidak membiarkannya mengendalikan perilaku Anda.

5. BERHENTI MENDENGARKAN KRITIK DALAM ANDA

Kritikus yang tinggal di dalam memberi kita pikiran beracun: "Mungkin dia selingkuh", "Siapa yang membutuhkanmu?", "Sepertinya dia ingin meninggalkanmu." Karena itu, kita mengalami kecemasan dan menunjukkan perilaku posesif.

6. INVESTASI DALAM HIDUP ANDA

Ini adalah langkah yang paling penting. Fokus pada hidup Anda, bukan pasangan Anda. Tanyakan pada diri sendiri: “Apa yang benar-benar ingin saya lakukan? Apa yang paling menyenangkan dan menginspirasi saya? Dengan mulai melakukan apa yang perlu dan menarik bagi Anda, Anda dapat menerima kenyataan bahwa Anda dan pasangan bukanlah satu, tetapi orang dewasa, orang-orang mandiri yang saling mencintai.

7. BICARALAH DENGAN PASANGAN ANDA SEPERTI ORANG HEBAT

Bicarakan tentang ketakutan, rasa tidak aman, dan keinginan Anda untuk memegang kendali. Biarkan ini menjadi langkah pertama untuk membangun kepercayaan di antara Anda.

Tinggalkan Balasan