8 makanan untuk membantu hati menangani racun
 

Setiap hari, hati kita dipaksa untuk memproses sejumlah besar racun yang datang kepada kita melalui bahan tambahan makanan, pestisida, alkohol, dll.

Sebagian besar racun larut dalam lemak, artinya mudah diserap oleh jaringan lemak dan disimpan di sana. Tugas hati adalah mengubah racun menjadi bentuk yang larut dalam air sehingga dikeluarkan dari tubuh melalui urin, tinja, dan keringat.

Detoksifikasi terjadi dalam dua fase. Pada fase pertama, racun dipecah menjadi potongan-potongan kecil oleh enzim dan reaksi kimia. Pada fase kedua, zat yang dihasilkan diikat dalam bentuk yang benar-benar larut dalam air sehingga dapat dieliminasi.

Dalam beberapa kasus, paparan racun berada di luar kendali kita. Namun, kami dapat mendukung hati dengan menyeimbangkan kedua tahap detoksifikasi dan melindunginya dari kelebihan racun. Fungsi hati dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pola makan kita. Dan makanan ini akan membantu memperkuat hati.

 
  1. Sayuran crusiferous

Kubis putih, brokoli, kubis Brussel dan sayuran silangan lainnya tidak hanya kaya vitamin B, tetapi juga mengandung fitonutrien penting, termasuk sulforaphane, senyawa belerang yang meningkatkan efektivitas detoksifikasi hati di kedua tahap.

  1. Jeruk, lemon dan jeruk keprok

Kulit jeruk, lemon dan jeruk keprok mengandung antioksidan D-limonene, yang dikenal memiliki efek stimulasi yang kuat pada enzim hati di kedua fase detoksifikasi. Minum dua gelas air dengan perasan satu buah lemon di pagi hari saat perut kosong akan membawa banyak manfaat bagi hati Anda.

  1. Bawang putih

Bawang putih mengandung senyawa belerang yang disebut alliin, yang diubah menjadi bahan aktif dan ramah hati allicin saat kita memotong, memotong, atau menghancurkan bawang putih. Allicin adalah antioksidan kuat yang mencegah zat beracun yang diproses oleh hati mencapai organ lain. Bawang putih juga mengandung selenium, mineral yang meningkatkan efek antioksidan. Tambahkan 1-2 siung bawang putih ke makanan favorit Anda setiap hari.

  1. Protein berkualitas

Protein adalah kunci untuk pertumbuhan sel, perbaikan, dan detoksifikasi. Untuk mendetoksifikasi hati secara efektif, terutama pada fase kedua, tubuh membutuhkan asam amino yang tepat. Yang paling penting adalah sistein, metionin, taurin, glutamin, dan glisin. Sumber yang baik dari asam amino ini adalah kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, telur, dan ikan.

  1. Buah dan sayuran segar

Buah dan sayuran segar dalam makanan harus berlimpah karena bertanggung jawab atas asupan antioksidan penting dalam tubuh. Bioflavonoid dan antosianin (pigmen ungu dalam makanan nabati), klorofil (pigmen hijau), karotenoid (pigmen kuning dan oranye) adalah pelindung hati yang kuat. Cobalah makan 5 buah dan sayuran dengan warna berbeda setiap hari untuk mendapatkan berbagai manfaat kesehatan.

  1. Milk thistle

Dalam pengobatan herbal modern, milk thistle merupakan salah satu tanaman kunci untuk menjaga fungsi hati. Bahan aktifnya termasuk dalam kelompok bioflavonoid yang secara kolektif disebut silymarin. Penelitian menunjukkan mereka melindungi dari penyakit hati. Silymarin mengaktifkan produksi glutathione di hati, yang merupakan salah satu agen kunci dalam detoksifikasi. Selain itu, milk thistle meningkatkan kemampuan sel hati untuk beregenerasi.

  1. Kunyit

Kurkumin yang ada dalam kunyit meningkatkan enzim detoksifikasi pada langkah kedua, yang memungkinkan peningkatan sekresi empedu. Ini membantu memecah racun dan mencerna lemak. Kunyit juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat terhadap sejumlah bahan kimia dan obat-obatan yang beracun bagi hati. Hanya satu sendok teh bubuk kunyit sehari memberikan semua efek ini. Berikut adalah resep untuk teh kunyit.

  1. Teh hijau

Teh hijau memiliki sifat antioksidan yang kuat dan melindungi hati. Bioflavonoid teh hijau meningkatkan detoksifikasi hati pada kedua tahap tersebut.

 

Tinggalkan Balasan