Teh herbal alkali

Teh herbal diperoleh dari daun, akar, bunga dan bagian lain dari tanaman. Dalam rasa, mereka bisa asam atau pahit, yang menunjukkan tingkat keasaman dan alkalinitasnya. Tapi begitu diserap oleh tubuh, kebanyakan teh herbal memiliki efek alkalizing. Ini berarti meningkatkan pH tubuh. Sejumlah teh herbal memiliki efek alkalizing yang paling menonjol.

Teh chamomile

Dengan rasa buah yang manis, teh bunga chamomile memiliki efek alkali dan anti-inflamasi yang nyata. Tanaman ini menghambat pemecahan asam arakidonat, molekul yang menyebabkan peradangan. Menurut ahli herbal Bridget Mars, penulis The Herbal Treatment, teh chamomile menenangkan sistem saraf, memiliki efek antibakteri terhadap sejumlah bakteri patogen, termasuk E. coli, streptokokus dan stafilokokus.

Teh hijau

Tidak seperti teh hitam, teh hijau membuat tubuh menjadi basa. Polifenol yang terkandung di dalamnya melawan proses inflamasi, mencegah perkembangan osteoartritis. Teh alkali juga memberikan bantuan dari arthritis.

Teh alfalfa

Minuman ini, selain alkalisasi, memiliki nilai gizi yang tinggi. Ini mudah dicerna dan diserap, yang membuatnya sangat berharga bagi orang tua, yang proses pencernaannya lambat. Daun alfalfa membantu mengontrol kadar kolesterol dengan mencegah pembentukan plak kolesterol.

teh semanggi merah

Semanggi memiliki sifat alkalizing, menyeimbangkan sistem saraf. Ahli herbal James Green merekomendasikan teh semanggi merah untuk mereka yang rentan terhadap kondisi peradangan, infeksi, dan keasaman berlebih. Semanggi merah mengandung isoflavon yang melindungi terhadap jenis kanker tertentu, tulis jurnal Gynecological Endocrinology.

Teh herbal adalah minuman panas yang lezat dan sehat yang direkomendasikan untuk semua orang tidak hanya untuk membuat tubuh menjadi basa, tetapi juga untuk kesenangan!

Tinggalkan Balasan