Obat mujarab yang memberi hidup - teh berdasarkan licorice

Teh licorice (akar licorice) secara tradisional telah digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, mulai dari gangguan pencernaan hingga flu biasa. Akar licorice mengandung senyawa aktif biologis yang disebut glycyrrhizin, yang dapat memiliki efek positif dan tidak diinginkan pada tubuh. Teh akar licorice tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama karena dapat menyebabkan efek samping, juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan. Teh seperti itu tidak boleh dikonsumsi oleh anak kecil dan bayi.

Salah satu kegunaan luas teh licorice adalah untuk menenangkan gangguan pencernaan dan mulas. Ini juga bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk tukak lambung. Menurut sebuah penelitian di University of Maryland Medical Center, ekstrak akar licorice sepenuhnya atau sebagian menghilangkan tukak lambung pada 90 persen peserta penelitian.

Menurut Pusat Nasional untuk Pengobatan Pelengkap dan Alternatif, banyak orang lebih memilih pengobatan alami dari teh akar licorice untuk meredakan sakit tenggorokan. Anak-anak dengan berat lebih dari 23 kg dapat minum 13 cangkir teh tiga kali sehari untuk sakit tenggorokan.

Seiring waktu, stres dapat "melemahkan" kelenjar adrenal dengan kebutuhan konstan untuk memproduksi adrenalin dan kortisol. Dengan teh licorice, kelenjar adrenal bisa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Ekstrak licorice meningkatkan kadar kortisol yang sehat dalam tubuh dengan merangsang dan menyeimbangkan kelenjar adrenal.

Overdosis atau konsumsi teh akar licorice yang berlebihan dapat menyebabkan rendahnya kadar kalium dalam tubuh, yang menyebabkan kelemahan otot. Kondisi ini disebut “hipokalemia”. Dalam studi yang dilakukan pada subjek yang minum teh secara berlebihan selama dua minggu, retensi cairan dan gangguan metabolisme dicatat. Efek samping lainnya termasuk tekanan darah tinggi dan detak jantung tidak teratur. Wanita hamil dan menyusui juga disarankan untuk menghindari minum teh licorice.

Tinggalkan Balasan