Smoothie: manfaat nyata atau tren mode?

Smoothie yang dibuat dengan buah-buahan dan sayuran segar, kedelai, almond atau santan, kacang-kacangan, biji-bijian dan biji-bijian adalah cara yang bagus dan bergizi untuk memulai hari Anda. Shake yang tepat mengandung serat, protein, vitamin, air, mineral, dan antioksidan, tetapi smoothie tidak selalu merupakan pilihan sarapan yang paling sehat.

Smoothie buatan sendiri adalah salah satu cara termudah untuk menambahkan buah-buahan, beri, sayuran, rempah-rempah, dan makanan sehat lainnya ke dalam diet Anda. Hal ini sangat baik bagi mereka yang kesulitan mengonsumsi buah-buahan segar di siang hari. Ahli gizi menyarankan makan sekitar 5 buah sehari, hanya satu gelas smoothie yang mengandung 5 buah ini adalah jalan keluar yang bagus.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa diet yang menyertakan buah segar mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Mereka adalah sumber yang baik dan alami dari banyak nutrisi pelindung jantung seperti vitamin C, asam folat, dan potasium. Ada juga bukti bahwa buah-buahan yang mengandung flavonoid (pigmen yang memberi warna pada buah), seperti apel merah, jeruk, grapefruits, dan blueberry, juga dapat melindungi dari penyakit kardiovaskular dan berbagai jenis kanker.

Smoothie sayuran juga memiliki khasiat yang bermanfaat. Sebagian besar smoothie ini mengandung kalsium, asam lemak omega-3, dan protein. Kuantitas dan kualitas nutrisi sepenuhnya tergantung pada bahan apa yang Anda tambahkan ke minuman Anda. Serat dapat diperoleh dengan menambahkan kubis, wortel, asam lemak omega-3 – biji rami, biji rami dan chia, protein – kacang-kacangan, biji-bijian, yogurt alami atau protein nabati ke dalam smoothie.

Namun, smoothie memiliki sejumlah kelemahan.

Menggiling buah dan sayuran utuh dalam blender bertenaga tinggi (seperti Vitamix yang populer) mengubah struktur serat, yang dapat mengurangi kandungan nutrisi minuman.

– Sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam jurnal Appetite menemukan bahwa makan apel sebelum makan malam meningkatkan pencernaan dan mengurangi asupan kalori pada waktu makan daripada apel yang dihancurkan, saus apel, pure atau jus.

– Minum smoothie buah tidak membuat tubuh jenuh dengan cara yang sama seperti buah utuh. Makanan cair meninggalkan perut lebih cepat daripada makanan padat, sehingga Anda mungkin mulai merasa lapar lebih cepat. Terlebih lagi, smoothie sarapan dapat menurunkan konsentrasi dan tingkat energi Anda pada pertengahan pagi.

Faktor psikologis juga penting. Biasanya kita minum koktail lebih cepat daripada kita makan yogurt yang sama atau secangkir buah beri yang ditaburi biji chia. Otak membutuhkan waktu untuk menyadari rasa kenyang dan memberi sinyal bahwa sudah waktunya untuk berhenti makan, tetapi trik ini terkadang tidak berhasil dengan smoothie.

– Jika smoothie pagi Anda hanya mengandung buah-buahan, ini dapat memicu makan berlebihan saat makan siang, jadi ahli gizi menyarankan untuk menambahkan kacang, biji-bijian, dan biji-bijian ke dalam minuman.

– Ekstrem lainnya adalah kelimpahan nutrisi dan, yang penting, gula. Beberapa resep smoothie mengandung sirup maple, nektar agave, atau madu dalam jumlah besar. Meskipun gula ini tidak membawa bahaya yang sama seperti gula industri, konsumsi berlebihan mereka berdampak buruk bagi kesehatan dan meningkatkan kandungan kalori dari makanan.

“Terkadang kita tidak punya waktu untuk membuat smoothie di rumah, dan kemudian koktail “sehat” yang sudah jadi dari toko atau kafe datang untuk menyelamatkan. Tetapi pabrikan tidak selalu hanya memasukkan produk bagus ke dalam koktail Anda. Mereka sering menambahkan gula putih, sirup gula, jus kemasan, dan bahan lain yang Anda coba hindari.

– Dan, tentu saja, perlu disebutkan kontraindikasi. Smoothies tidak dianjurkan untuk dikonsumsi pada waktu perut kosong oleh penderita penyakit saluran pencernaan pada stadium akut, lesi ulseratif pada sistem pencernaan dan penyakit serta berbagai gangguan pada ginjal dan hati.

Apa yang harus dilakukan?

Jika sarapan Anda berupa smoothie buah atau sayuran, Anda harus menambahkan camilan sebelum makan siang untuk mencegah rasa lapar. Hindari ngemil permen atau kue kering di kantor, ganti dengan buah dan kacang sehat, roti kering dan buah segar.

Jika Anda tidak punya waktu untuk membuat smoothie di rumah dan membelinya di kedai smoothie atau kedai kopi, minta mereka untuk memotong gula dan bahan lain yang tidak Anda konsumsi dari minuman Anda.

Amati bagaimana perasaan Anda setelah minum koktail. Jika Anda merasa kembung, mengantuk, lapar dan tingkat energi rendah, maka minuman ini tidak baik untuk Anda, atau Anda membuatnya terlalu ringan. Maka ada baiknya menambahkan makanan yang lebih memuaskan ke dalamnya.

Kesimpulan

Smoothies yang terbuat dari buah-buahan dan sayuran utuh adalah produk sehat, yang, bagaimanapun, harus didekati dengan bijak dan mengetahui ukurannya. Perhatikan bagaimana perut Anda bereaksi terhadapnya dan jangan lupa tentang makanan ringan untuk menghindari rasa lapar.

Tinggalkan Balasan