Konten
- 1. Gangguan pada segmen diagram lingkaran
- 2. Menggunakan garis non-solid dalam diagram garis
- 3. Bukan tata letak data alami
- 4. Data menumpuk
- 5. Kerja ekstra untuk pembaca
- 6. Kerusakan data
- 7. Menggunakan warna yang berbeda pada peta suhu
- 8. Kolom yang terlalu tipis atau terlalu tebal
- 9. Data sulit untuk dibandingkan
- 10. Menggunakan grafik 3D
Visualisasi data adalah alat yang ampuh untuk menyampaikan informasi yang kompleks dengan cara yang menarik. Otak kita memproses dan menyimpan informasi dengan lebih efisien, meningkatkan dampaknya dengan visualisasi. Tetapi visualisasi data yang salah dapat lebih berbahaya daripada baik. Penyajian yang salah dapat mengurangi isi data atau, lebih buruk lagi, benar-benar mendistorsinya.
Inilah sebabnya mengapa visualisasi yang baik tergantung pada desain yang baik. Tidak cukup hanya memilih jenis grafik yang tepat. Anda perlu menyajikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti dan mudah dilihat, memungkinkan pemirsa untuk melakukan sedikit usaha ekstra. Tentu saja, tidak semua desainer ahli dalam visualisasi data, dan karena alasan ini, sebagian besar konten visual yang kita lihat, jujur saja, tidak bersinar. Berikut adalah 10 kesalahan yang mungkin Anda temui dan cara mudah untuk memperbaikinya.
1. Gangguan pada segmen diagram lingkaran
Diagram lingkaran adalah salah satu visualisasi yang paling sederhana, tetapi sering kali dipenuhi dengan informasi. Lokasi sektor harus intuitif (dan jumlahnya tidak boleh lebih dari lima). Disarankan untuk menggunakan salah satu dari dua pola diagram lingkaran berikut, yang masing-masing akan menarik perhatian pembaca pada informasi yang paling penting.
Opsi 1: Posisikan sektor terbesar dari posisi jam 12 dan selanjutnya searah jarum jam. Yang terbesar kedua adalah dari jam 12 dalam arah berlawanan arah jarum jam. Sektor yang tersisa dapat ditempatkan di bawah, berlawanan arah jarum jam.
Opsi 2: Posisikan sektor terbesar dari posisi jam 12 dan selanjutnya searah jarum jam. Sektor yang tersisa mengikutinya searah jarum jam dalam urutan menurun.
2. Menggunakan garis non-solid dalam diagram garis
Titik dan garis membingungkan. Sebagai gantinya, gunakan garis solid dalam warna yang mudah dibedakan satu sama lain.
3. Bukan tata letak data alami
Informasi harus disajikan secara logis, dalam urutan intuitif. Atur kategori menurut abjad, berdasarkan ukuran (naik atau turun), atau dalam urutan lain yang dapat dimengerti.
4. Data menumpuk
Pastikan tidak ada data yang hilang atau tersembunyi di balik efek desain. Misalnya, Anda dapat menggunakan transparansi dalam plot area untuk memastikan pemirsa melihat semua seri data.
5. Kerja ekstra untuk pembaca
Simpan data sesederhana mungkin dengan membantu pembaca dengan elemen grafis. Misalnya, tambahkan garis tren ke bagan sebar untuk memperlihatkan tren.
6. Kerusakan data
Pastikan semua representasi data akurat. Misalnya, elemen bagan gelembung harus dikaitkan berdasarkan area, bukan diameter.
7. Menggunakan warna yang berbeda pada peta suhu
Beberapa warna menonjol lebih dari yang lain, menambah bobot pada data. Alih-alih, gunakan nada berbeda dengan warna yang sama untuk menunjukkan intensitas, atau gunakan rentang spektrum antara dua warna serupa.
8. Kolom yang terlalu tipis atau terlalu tebal
Anda ingin membiarkan kreativitas Anda menjadi liar saat membuat presentasi, tetapi ingat bahwa akan lebih mudah bagi pemirsa untuk melihat diagram yang harmonis. Jarak antar kolom histogram harus sama dengan setengah lebar kolom.
9. Data sulit untuk dibandingkan
Perbandingan adalah cara yang mudah untuk menunjukkan perbedaan, tetapi tidak akan berhasil jika pemirsa tidak dapat melakukannya dengan mudah. Data harus disajikan sedemikian rupa sehingga pembaca dapat dengan mudah membandingkannya.
10. Menggunakan grafik 3D
Mereka tampak hebat, tetapi bentuk 3D dapat mendistorsi persepsi, dan karenanya mendistorsi data. Bekerja dengan bentuk 2D untuk menyajikan informasi dengan benar.