Dari racun hingga beri favorit semua orang: kisah tomat

Miliaran tomat ditanam di seluruh dunia setiap tahunnya. Mereka adalah bahan dalam saus, saus salad, pizza, sandwich, dan hampir semua masakan nasional di dunia. Rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 9 kg tomat per tahun! Sulit dipercaya sekarang bahwa keadaan tidak selalu seperti ini. Orang-orang Eropa, yang pada tahun 1700-an menyebut tomat sebagai “apel beracun”, mengabaikan (atau sama sekali tidak tahu) bahwa suku Aztec sudah memakan buah beri tersebut sejak tahun 700 Masehi. Mungkin ketakutan terhadap tomat terkait dengan tempat asalnya: pada awal abad ke-16, Cortes dan penjajah Spanyol lainnya membawa benih dari Mesoamerika, tempat budidaya tomat tersebar luas. Namun, seringkali ketidakpercayaan orang Eropa terhadap buah ini ditambah dengan para bangsawan, yang setiap kali jatuh sakit setelah makan tomat (bersama dengan makanan asam lainnya). Perlu dicatat bahwa aristokrasi menggunakan piring timah yang terbuat dari timah untuk makanan. Jika dikombinasikan dengan asam tomat, tidak mengherankan jika perwakilan dari lapisan atas mengalami keracunan timbal. Sebaliknya, masyarakat miskin dapat menoleransi tomat dengan cukup baik, dengan menggunakan mangkuk kayu. John Gerard, seorang ahli bedah pangkas rambut, menerbitkan sebuah buku pada tahun 1597 berjudul “Herballe”, yang mendefinisikan tomat sebagai. Gerard menyebut tanaman itu beracun, padahal hanya batang dan daunnya saja yang tidak layak dimakan, bukan buahnya sendiri. Orang Inggris menganggap tomat beracun karena mengingatkan mereka pada buah beracun yang disebut wolf peach. Secara kebetulan, wolf peach adalah terjemahan bahasa Inggris dari nama lama tomat dari bahasa Jerman “wolfpfirsich”. Sayangnya, tomat tersebut juga mirip dengan tanaman beracun dari keluarga Solanceae, yaitu henbane dan belladonna. Di daerah jajahan, reputasi tomat pun tidak lebih baik. Penjajah Amerika percaya bahwa darah orang yang makan tomat akan berubah menjadi asam! Baru pada tahun 1880 Eropa mulai secara bertahap mengenal tomat sebagai bahan makanan. Popularitas buah beri meningkat berkat pizza Napoli dengan saus tomat merah. Imigrasi orang Eropa ke Amerika berkontribusi terhadap penyebaran tomat, namun prasangka masih ada. Di Amerika Serikat, terdapat kekhawatiran yang luas mengenai cacing tomat, yang panjangnya tiga sampai lima inci, yang juga dianggap beracun. Untungnya, ahli entomologi kemudian mengkonfirmasi keamanan mutlak dari cacing tersebut. Tomat mendapatkan momentum popularitasnya, dan pada tahun 1897 sup tomat Campbell yang terkenal muncul. Saat ini, AS tumbuh lebih dari 1 kg per tahun. Mungkin pertanyaan ini abadi, begitu pula keutamaan ayam atau telur. Dari sudut pandang botani, tomat adalah syncarp berry (buah-buahan) bersel banyak. Buahnya memiliki kulit yang tipis, daging buah yang berair dan banyak biji di dalamnya. Namun dari sudut pandang sistematika teknologi, tomat termasuk sayuran yang artinya cara budidayanya mirip dengan tanaman sayuran lainnya.

Tinggalkan Balasan