Waspadalah terhadap Pestisida: Buah dan Sayuran Terkotor dan Terbersih

Setiap tahun, Kelompok Kerja Lingkungan (EWG) nirlaba Amerika menerbitkan daftar buah dan sayuran yang paling banyak mengandung pestisida dan terbersih. Kelompok ini mengkhususkan diri dalam penelitian dan penyebaran informasi tentang bahan kimia beracun, subsidi pertanian, tanah publik dan pelaporan perusahaan. Misi EWG adalah untuk menginformasikan orang-orang untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

25 tahun yang lalu, National Academy of Sciences menerbitkan sebuah laporan yang mengungkapkan keprihatinan tentang paparan pestisida beracun pada anak-anak melalui makanan mereka, tetapi populasi dunia masih mengonsumsi pestisida dalam jumlah besar setiap hari. Sementara sayuran dan buah-buahan merupakan komponen penting dari diet sehat, penelitian menunjukkan bahwa pestisida dalam makanan ini dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.

13 Makanan Paling Kotor

Daftar ini mencakup produk-produk berikut, yang tercantum dalam urutan jumlah pestisida: stroberi, bayam, nektarin, apel, anggur, persik, jamur tiram, pir, tomat, seledri, kentang, dan cabai merah.

Masing-masing makanan ini diuji positif untuk beberapa partikel pestisida yang berbeda dan mengandung konsentrasi pestisida yang lebih tinggi daripada makanan lainnya.

Lebih dari 98% stroberi, bayam, persik, nektarin, ceri, dan apel ditemukan mengandung residu setidaknya satu pestisida.

Satu sampel stroberi menunjukkan adanya 20 pestisida yang berbeda.

Sampel bayam rata-rata 1,8 kali jumlah residu pestisida dibandingkan dengan tanaman lain.

Secara tradisional, daftar Dirty Dozen berisi 12 produk, tetapi tahun ini diputuskan untuk memperluasnya menjadi 13 dan termasuk cabai merah. Ditemukan terkontaminasi insektisida (sediaan kimia untuk membunuh serangga berbahaya) yang beracun bagi sistem saraf manusia. Pengujian USDA dari 739 sampel cabai pada tahun 2010 dan 2011 menemukan residu tiga insektisida yang sangat beracun, asetat, klorpirifos, dan oksamil. Apalagi konsentrasi zat itu cukup tinggi sehingga menimbulkan kecemasan gugup. Pada tahun 2015 ditemukan residu pestisida tersebut masih dapat ditemukan pada tanaman.

EWG merekomendasikan bahwa orang yang sering makan cabai harus memilih yang organik. Jika tidak dapat ditemukan atau terlalu mahal, paling baik direbus atau diproses secara termal karena kadar pestisida berkurang dengan memasak.

15 makanan bersih

Daftar tersebut berisi produk-produk yang ditemukan mengandung lebih sedikit pestisida. Itu termasuk alpukat, jagung manis, nanas, kubis, bawang merah, kacang hijau beku, pepaya, asparagus, mangga, terong, melon madu, kiwi, melon melon, kembang kol dan brokoli. Konsentrasi residu pestisida terendah ditemukan dalam produk ini.

Yang paling bersih adalah alpukat dan jagung manis. Kurang dari 1% sampel menunjukkan adanya pestisida.

Lebih dari 80% nanas, pepaya, asparagus, bawang, dan kubis tidak mengandung pestisida sama sekali.

Tak satu pun dari sampel produk yang terdaftar mengandung lebih dari 4 residu pestisida.

Hanya 5% dari sampel dalam daftar yang memiliki dua atau lebih pestisida.

Apa bahaya pestisida?

Selama dua dekade terakhir, banyak pestisida paling beracun telah ditarik dari banyak penggunaan pertanian dan dilarang dari rumah tangga. Lainnya, seperti insektisida organofosfat, masih diterapkan pada beberapa tanaman.

Beberapa penelitian jangka panjang terhadap anak-anak Amerika, yang dimulai pada 1990-an, menunjukkan bahwa paparan insektisida organofosfat pada anak-anak menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan sistem saraf.

Antara 2014 dan 2017, para ilmuwan di Badan Perlindungan Lingkungan meninjau data yang menunjukkan bahwa pestisida organofosfat memengaruhi otak dan perilaku anak-anak. Mereka menyimpulkan bahwa penggunaan pestisida tunggal (klorpirifos) secara terus menerus sangat tidak aman dan harus dilarang. Namun, administrator baru Badan tersebut mencabut larangan yang direncanakan dan mengumumkan bahwa penilaian keamanan zat tersebut tidak akan selesai sampai tahun 2022.

Sekelompok penelitian terbaru menunjukkan hubungan antara konsumsi buah dan sayuran dengan residu pestisida yang lebih tinggi dan masalah kesuburan. Sebuah studi Harvard menemukan bahwa pria dan wanita yang melaporkan lebih sering mengonsumsi makanan tinggi pestisida memiliki masalah memiliki anak. Pada saat yang sama, lebih sedikit buah dan sayuran dengan pestisida tidak memiliki konsekuensi negatif.

Dibutuhkan bertahun-tahun dan sumber daya yang luas untuk melakukan penelitian yang akan menguji efek pestisida pada makanan dan kesehatan manusia. Studi jangka panjang pestisida organofosfat pada otak dan perilaku anak-anak telah memakan waktu lebih dari satu dekade.

Cara Menghindari Pestisida

Bukan hanya karena sebagian orang lebih menyukai produk organik. Sebuah studi tahun 2015 oleh para peneliti di University of Washington menemukan bahwa orang yang membeli buah dan sayuran organik memiliki jumlah insektisida organofosfat yang lebih rendah dalam sampel urin mereka.

Di Rusia, akan segera ada undang-undang yang mengatur kegiatan produsen produk organik. Sampai saat itu belum ada satu pun undang-undang yang mengatur industri ini, sehingga ketika membeli produk “organik” konsumen tidak bisa 100% yakin bahwa produsen tidak menggunakan pestisida. Kami berharap RUU itu akan mulai berlaku dalam waktu dekat.

1 Komentar

  1. Perlindungan Pelanggan
    Terima kasih.

Tinggalkan Balasan